Selamat Datang

Assallamualaikum Wr. Wb,
Please Welcome to "Indahnya Belajar Akuntansi" Blog's. Congratulations and Good Usefull Reading to All


Hati Riang, Akuntansi - pun Gampang...Emak-Bapak ikut Senang..

Jumat, 15 Juni 2012

PSAK 19 (Revisi 2000) ASET TIDAK BERWUJUD

Sumber : PSAK 2007
TUJUAN
a.    untuk menentukan perlakuan akuntansi bagi asset tidak berwujud yang tidak diatur secara khusus pada PSAK lainnya.
b.    Pernyataan ini juga mewajibkan perusahaan mengakui asset tidak berwujud jika, dan hanya jika, kriteria-kriteria tertentu dipenuhi.
c.     Mengatur cara mengukur nilai tercatat dari asset tidak berwujud dan
d.    Menentukan pengungkapan yang harus dilakukan bagi asset tidak berwujud

RUANG LINGKUP
Pernyataan ini harus diterapkan oleh semua perusahaan dalam akuntansi asset tidak berwujud, kecuali
1.    Asset tidak berwujud yang diatur oleh PSAK lainnya;
2.    Asset keuangan (seperti saham, obligasi, dan derivatifnya);
3.    Hak pertambangan dan pengeluaran yang dilakukan dalam rangka eksplorasi, pengembangan dan penambangan mineral, minyak, gas alam (sebagaimana diatur dalam PSAK No. 29 tentang AKuntansi Minyak dan Gas Bumi) dan sumber daya lainnya yang tidak dapat diperbarui; dan
4.    Asset tidak berwujud yang terjadi dari kontrak dengan pemegang polis.

DEFINISI
Aset tidak berwujud adalah asset non moneter yang dapat diidentifikasi dan tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki dalam menghasilkan atau menyerahkan barang atau jasa, disewakan kepada pihak lainnya, atau untuk tujuan adsministratif.

Aset adalah sumber daya yang :
a.    Dikendalikan oleh perusahaan sebagai akibat peristiwa masa lampau; dan
b.    Bagi perusahaan diharapkan akan menghasilkan manfaat ekonomis di masa depan.

Aset Moneter adalah kas dan setara kas serta asset yang akan diterima dalam bentuk kas yang jumlahnya pasti atau dapat ditentukan.

Riset adalah penelitian orisional dan terencana yang dilaksanakan dengan harapan memperoleh pembaruan pengetahuan dan pemahaman teknis atas ilmu yang baru.

Pengembangan adalah penerapan riset atau pengetahuan lainnya pada suatu rencana atau rancangan produksi bahan baku, alat, produk, proses, system, atau jasa yang sifatnya baru atau ang mengalami perbaikan yang substansial, sebelum dimulainya produksi komersial atau pemakaian.

Amortisasi adlaah alokasi sistemaris dari nilai asset tidak berwujud yang dapat didepresiasi selama masa manfaat asset tersebut.

Nilai yang dapat didepresiasi adalah biaya perolehan suatu asset, atau nilai lain yang fungsinya menggantikan biaya perolehan laporan keuangan dikurangi nilai sisa.

Masa manfaat adalah :
a.    Periode waktu asset diperkirakan akan dimanfaatkan oleh perusahaan; atau
b.    Jumlah unit produksi atau sejenisnya yang diperkirakan akan diperoleh perusahaan dari asset tersebut.

Biaya perolehan adalah jumlah uang kas atau setara kas yang dibayarkan atau nilai wajar sumber daya yang dikeluarkan untuk mendapatkan asset pada saat perolehan atau saat diproduksi.

Nilai sisa adalah jumlah bersih yang diperkirakan akan diperoleh perusahaan dari pelepasan asset pada akhir masa manfaatnya, setelah dikurangi perkiraan biaya pelepasan.

Nilai wajar adalah jumlah yang digunakan untuk mengukur asset yang dapat dipertukarkan atau utang yang diselesaikan melalui suatu transaksi yang wajar (arm’s length transaction) yang melibatkan pihak-pihak yang berkeinginan dan memiliki pengetahuan yang memadai.

Pasar aktif adalah pasar yang memenuhi semua kondisi dibawah ini :
1.    Produk/jasa yang diperdagangkan dalam pasar tersebut adalah homogeny;
2.    Pembeli dan penjual yang berminat dapat ditemukan setiap saat; dan
3.    Harga tersedia bagi masyarakat.

Rugi penurunan nilai adalah jumlah yang diturunkan dari nilai tercatat hingga menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dari asset (recoverable amount).
Nilai tercatat asset adalah nilai asset yang disajikan dalam neraca sesuadah dikurangi dengan akumulasi depresiasi atau amortisasi dan akumulasi rugi penurunan nilai.

Pengeluaran setelah perolehan adalah pengeluaran yang dilakukan setelah asset tidak berwujud diperoleh atau diakui.

PENGAKUAN DAN PENGUKURAN
Aset tidak berwujud diakui jika;
a.    Kemungkinan besar perusahaan akan memperoleh manfaat ekonomis masa depan dari asset tersebut dan
b.    Biaya perolehan aser tersebut dapat diukur secara andal
Dalam menilai kemungkinan adanya manfaat ekonomis masa depan, perusahaan harus menggunakan asumsi yang masuk akal dapat dipertanggngjawabkan, yang merupakan estimasi terbaik manajamen atas kondisi ekonomi yang berlaku sepanjangn masa manfaat asset tersebut.
Suatu asset tidak berwujud pada awalnya harus diakui sebesar biaya perolehan.

PENGAKUAN BEBAN
Pengeluaran untuk suatu pos asset tidak berwujud diakui sebagai beban pada saat terjadinya kecuali;
a.    Pengeluaran itu merupakan bagian dari biaya perolehan asset tiak berwujud yang memenuhi criteria pengakuan
b.    Pos tersebut diperoleh melalui suatu penggabungan usaha berbentuk akuisisi dan tidak dapat diakui sebagai asset tidak berwujud. Apabila demikian halnya, maka pengeluaran tersebut (yang termasuk dalam biaya perolehan akuiasisi) merupakan bagia dari muhibah (goodwill)atau muhibah (goodwill) negative pada tanggal akuisisi.

Untuk penjelasannya insyallah akan saya bahas di ILUSTRASI PSAK 19 later yach..
tetep pandengin trus heheh..

Nice day


Tidak ada komentar: