Selamat Datang

Assallamualaikum Wr. Wb,
Please Welcome to "Indahnya Belajar Akuntansi" Blog's. Congratulations and Good Usefull Reading to All


Hati Riang, Akuntansi - pun Gampang...Emak-Bapak ikut Senang..

Selasa, 19 Juni 2012

PENGGUNAAN SUKU BUNGA “BANK INDONESIA” DAN RATE OF RETURN DALAM COST OF EQUITY

(Study kasus dalam mengukur kinerja EVA)
 Jangan lupa Shalawat dulu yuks..3x

Ada pertanyaan dari rekan kita …!!!
Didalam mengukur WACC terdapat unsure Cost of equity rate yang digunakan apakah Rate Bank Indonesia ataukah rate of return..?

Cost of Equity (Biaya Modal) adalah biaya riil yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk memperoleh dana baik yang berasal dari hutang, saham preferen, saham biasa, dan laba ditahan untuk menandai suatu investasi atau operasi perusahaan.
Kita ingat bahwa formula untuk mencari Cost of Equity adalah
                                  Laba bersih setelah pajak
Cost of Equity (re) = ———————————- x 100 %
                                         Total Ekuitas

Konsep Biaya Modal erat kaitannya dengan konsep tingkat keuntungan yang disyaratkan dimana ada perusahaan dan investor.
Bagi perusahaan cost of capital merupakan tingkat penggunaan dana yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan modal tersebut.
Sedangkan bagi investor cost of capital tersebut digunakan untuk mencerminkan tingkat resiko dari aktiva yang dimiliki.

Kita bahas dulu pengertian dari :
1.      Pengertian Suku Bunga “Bank Indonesia”
Suku Bunga BI merupakan suku bunga yang digunakan dalam mekanisme BI untuk surat Berharga Indonesia (SBI) yang dikeluarkan dengan menggunakan system lelang.
ATAU
BI Rate adalah suku bunga kebijakan yang mencerminkan sikap atau stance kebijakan moneter yang ditetapkan oleh bank Indonesia dan diumumkan kepada publik.
Fungsi
BI Rate diumumkan oleh Dewan Gubernur Bank Indonesia setiap Rapat Dewan Gubernur bulanan dan diimplementasikan pada operasi moneter yang dilakukan Bank Indonesia melalui pengelolaan likuiditas (liquidity management) di pasar uang untuk mencapai sasaran operasional kebijakan moneter.
Sasaran operasional kebijakan moneter dicerminkan pada perkembangan suku bunga Pasar Uang Antar Bank Overnight (PUAB O/N). Pergerakan di suku bunga PUAB ini diharapkan akan diikuti oleh perkembangan di suku bunga deposito, dan pada gilirannya suku bunga kredit perbankan.
Dengan mempertimbangkan pula faktor-faktor lain dalam perekonomian, Bank Indonesia pada umumnya akan menaikkan BI Rate apabila inflasi ke depan diperkirakan melampaui sasaran yang telah ditetapkan, sebaliknya Bank Indonesia akan menurunkan BI Rate apabila inflasi ke depan diperkirakan berada di bawah sasaran yang telah ditetapkan.

2.      Rate Of return (ROR)
Adalah tingkat pengembalian saham atas investasi yang dilakukan oleh investor.
Menurut Sogiyanto (2003),  membedakan return saham menjadi dua jenis return realisasi (realized return) dan return ekspektasi (Expected return).
Return Realisasi merupakan return yang telah terjadi dan dihitung berdasarkan data historis.  Hal ini penting sebagai dasar pengukuran kinerja perusahaan, serta sebagai dasar penentuan return ekspekasi dan resiko dimasa mendatang.
Sedangkan return ekspektasi merupakan return yang diharapkan terjadi di masa mendatang dan bersifat tidak pasti (belum terjadi).

MENJAWAB PERTANYAAN..
Dengan adanya sedikit deskripsi diatas sudah jelas perbedaan masing-masing kepentingan antara perusahaan dan investor dalam mengetahui tingkat pengembalian investasi  atas biaya modal yang sudah didapat perusahaan atau dikeluarkan oleh investor.
**baca lagi note diatas..**

Bagi perusahaan untuk rate yang digunakan adalah ROR (Rate of return) kenapa…?
Bentar-bentar kita harus tahu dulu macam-macam dari ROR diantaranya adalah :
a.       Average rate of Return
Adalah metode penilaian investasi yang berusaha menunjukkan ratio atau atau perbandingan antara keuntungan netto tahunnan terhadap nilai investasi yang diperlukan untuk memperoleh laba/keuntungan tersebut baik diperhitungkan dengan nilai investasi (initial investment) atau rata-rata investasi )average investment).
b.       Internal rate of Return
Internal Rate of Return dalah tingkat diskonto ( discount rate ) yang menjadikan sama antara present value dari penerimaan cash dan present value dari nilai investasi discount rate/tingkat diskonto yang menunjukkan net present value atau sama besarnya dengan nol.

 Nerusin jawaban,,Kenapa..?
Perusahaan menggunakan suku bunga rate of return adalah untuk menghasilkan perhitungan yang cepat didasarkan pada kejadian historis atau ekspektasi dimasa depan. jadi prosentase yang dipakai adalah tidak kurang dan tidak lebih dari data sebelumnya atau anggapan perusahaan dimasa mendatang.
Karena untuk mendapatkan modal dari investor perusahaan harus cepat dalam mengambil langkah perhitungan. Dan karena biaya modal sangat sulit untuk diperhitungkan secara benar dan riil maka perusahaan menggunakan ekspekstasi atau data hostoris.
Bagi Investor suku bunga yang sebaiknya dipakai adalah rate suku bunga BI.  Dimana rate ini adalah rate likuiditas, yang mana memberikan tingkat suku bunga yang pasti.
Kita tahu bahwa investor ingin mengetahui tingkat resiko dari modal yang ditanamkan dengan pasti maka mereka menggunakan Rate BI ini.

KESIMPULAN JAWABAN
Nah, kita tahu bahwa perusahaan menggunakan ROR didalam menggunakan tingkat suku bunga dan Investor menggunakan Suku Bunga BI. Terjadi ketimpangan dalam hal ini.
Apabila perusahaan kekeh maka invetor akan lari ke perusahaan lain. Untuk menghindari ini maka perusahaan menggunakan rate of return adjustment (tingkat suku bunga disesuaikan). Dalam hal ini perusahaan dan investor tidak ada yang merasa dirugikan karena prosentase suku bunga di setujui oleh kedua belah pihak dengan mempertimbangkan beberapa alasan dari masing-masing…


Itu menurut saya, kalau ada jawaban lain bisa di include-kan dikolom komentar artikel ini.
Semoga bisa membantu dan nice day for us..






Tidak ada komentar: