Selamat Datang

Assallamualaikum Wr. Wb,
Please Welcome to "Indahnya Belajar Akuntansi" Blog's. Congratulations and Good Usefull Reading to All


Hati Riang, Akuntansi - pun Gampang...Emak-Bapak ikut Senang..

Rabu, 08 Februari 2012

FENOMENA MUSIBAH ALAM DI FEBRUARI 4, 2012

Sebelum Tiyok bercerita marilah senantiasa berucap syukur kepada Allah SWT yang selalu memberikan nikmat yang tiada terkira kepada kita semua.
Tidak lupa kita haturkan shalawat dan salam kepada junjungan kita Muhammad Rasulullah SAW.  Maksimalkan setiap harinya kita mengucapkan 100 ucapan shalawat kepada Baginda Rasul  dan selalu menamkan kecintaan kepada Beliau.
Ini merupakan kisah saya pribadi yang saya alami sendiri ketika saya pulang untuk melihat kondisi orang tua dan keluarga semua di kampung halaman di salah satu kecamatan yang terdapat di daerah Purwodadi- Grobogan.

Ketika itu hari sabtu pagi tanggal 4 February 2012,  jam 03.00 saya bangun, setelah menunaikan sholat malam dan dilanjutkan sholat subuh, saya kemas-kemas untuk bekal pulang rumah. Tidak banyak barang yang saya bawa hanya ganti baju untuk berangkat kekantor di hari senin dan alat kosmetik yang tidak banyak jumlahnya. Setelah selesai kemas-kemas saya menunggu waktu hingga kondisi terang.
Jam 6.45 saya beranjak meninggalkan kamar untuk naik angkuta kearah terminal. Cepat cerita tibalah saya di rumah dengan perasaan lega dan senang bisa melihat kedua orang tua dan siangnya keluaga kakak datang hanya sekedar untuk melihat adek tercintanya ini hhehhe..
Jam 12.00 setalah masjid mengumandangkan Adzan Dhuhur tiba-tiba hujannya deras banget disertai angin yang kencang dan kami sekeluarga sempat menghentikan percakapan kami karena rumah kami ada yang bocor.. Maklum rumah kampung jadi sederhana saja tapi subhanallah nikmat dan bersyukur.. Always dungs,,hehe. 

Jam 13.00 hujannya reda dan saya mangajak ponakan saya yang usianya 3 tahun untuk melihat sungai yang banjir tapi pada saat itu banjirnya belum begitu besar. Ponakan saya sangat senang melihat air kan.. dan saya bersama tetatangga juga melihat kondisi sungai tersebut yang tidak jauh dari lokasi rumah ehmm ya sekitar 400 meter dari rumah kira-kira segitu. Tapi tidak selang lama kami melihat luapan sungai tiba-tiba meninggi cepet banget airnya meninggi masuk kejalan raya. Dan saya memberikan ponakan saya ini ke gendongan ibunya alias kakak ipar saya dan saya menunaikan sholat dhuhur.
Karena rumah saya dekat masjid alhamdulilah setiap menunaikan sholat saya lakukan di masjid yang jaraknya hanya 5 meter dari rumah. Tiba-tiba saya dapat kabar kalau jalan diatas sungai itu tidak bisa dilalui oleh kendaraan lagi baik yang roda empat maupun roda dua.

Dan rumah kami karena tinggi jadi pada santai saja dan membantu tetangga yang rumahnya rendah dan dekat dengan sungai itu. Belum selesai saya membantu tetangga saya tiba-tiba saya mendengar bapak berteriak kalau air masuk rumah kami. Astaghfirullahaladzim…..
Bingung campur cemas perasaan saya. pikiran saya kalut. Hanya takbir yang bisa saya ucapkan. Beruntung tetangga saya yang rumahnya kebanjiran hamper 1.5 meter itu selesai saya bantu evakuasi bersama ibu saya. dan tetangga saya berhasil saya gandeng untuk mengungsi ke rumah. Bayangkan seorang nenek tua hidup sendirian. Menangis saya melihatnya.

Saya ajak kerumah walaupun posisi air udah masuk tapi masih sekitar mata kaki tingginya. Dan nenek saya itu, saya minta untuk duduk diatas kursi. Dan saya menyelamatkan barang-barang yang ada dirumah kami untuk ditaruh diatas meja.
Tidak ada 10  menit tiba-tiba air meninggi hamper satu meter dirumah saya ini. Dan airnya lumayan deras. Bisa dikatakan sangat deras. Barang-barang kami yang ada dilantai yang tidak terselamatkan harus hanyut ikuti air dan hilang.
Allahuakbar Walillahilkham..
Hanya kata-kata itu yang bisa terucap. Akhirnya saya mengajak bapak saya dengan menggendong ponakan saya yang kecil untuk mengungsi ke masjid sebelah rumah saya dan mengajak nenek tetangga saya itu. Dengan bersusah payah alhamdulilah beliau ini saya minta duduk dan berdoa didalam masjid.

Orang-orang lalu lalang menyelamatkan barang milik mereka. Karena rumah kami ada disebuah kampung jadi tetatangga saya ini menyelamatkan hasil panen meraka dan menyelamatkan ternak mereka masing-masing. Allahuakbar,,Allahuakabar..Allahuakbar..
Kemudian saya kembali ke rumah untuk membantu ibu dan kakak ipar saya menyelamatkan barang-barang kami. Baru kali ini saya melihat banjir besar masuk rumah saya dengan ketinggian itu. Subhanallah…Hanya milik Allah-lah kami ada didunia ini…pasrah dan berusaha menyelamatkan diri masing –masing kami lakukan.
Didepan rumah kami seperti lautan yang menghampar karena semua penuh dengan air semakin masuk keperkampungan semakin besar pula airnya. Subhanllah benar-benar lautan..
Tetangga saya yang rumahnya didataran tinggi membantu kami dan pada waktu itu yang saya lakukan hanya takbir dan tiba-tiba saya meneteskan air mata. Mengingat dosa-dosa yang sudah saya lakukan. pada saat itu takbir terus terucap dari mulut saya.

Hiruk pikuk semua berbaur jadi satu.
 
Musibah banjir itu mengenai hamper 12 kepala keluarga. Dan banjir itu berlangsung hamper 1 jam-an lebih. Dan alhamdulilah semakin sore banjirnya semakin surut. Walaupun pada saat itu hujan semakin deras. Sedikit demi sedikit air berkurang. Lega banget akhirnya hujan reda dan suasana kembali sedikit lebih tenang. Dan warga yang rumahnya kebanjiran kembali ke rumah masing dengan meninggalkan barang mereka di tempat pengungsian.
Malamnya kami terpaksa tidur di masjid karena kondisi rumah tidak memungkinkan. Masjid tersebut diiisi oleh 5 kepala keluar dan 7 kepala keluarga lain mengungsi ke kerabat mereka masing-masing.
Malamnya saya tidur tidak tenang. Dinginnnnnnnnnnnn bangetttt.. selimut pun hanya seadanya karena berbagi dengan tetatangga saya yang lain. Biarlah saya kedinginan yang penting tetangga saya tidak.  Kasihan orang tua dan anak kecil..
Sekarang saya sudah merasakan bagaimana hidup dalam ungsian, semua harus berbagi, baik makanan maupun perlengkapan lain. 

Alhamdulilah kami hanya mengungsi malam itu saja dan besoknya kami kembali kerumah masing – masing dan sibuk membersihkan rumah. Sedih capek jadi satu. Semua tempat kami tidak ada yang kering semuanya basah yah basah..nyamuh banyak banget dan saya mendengar kabar kalau di rumah tetangga saya ada yang kemasukan ular.. mungkin ularnya kebawa air dari sungai jadi masuk rumah warga.
Dengan keiklhasan  hati kami membersihkan rumah.
Dalam posisi itu hanya sabar dan ikhlas yang ada dihati kami. Dan selagi berucap syukur kepada Allah SWT karena banjirnya sebentar dan kami semua selamat. Allahuakbar..
Hari minggu pagi, saya berusaha mencari sarapan pagi buat bapak dan ibu serta tetangga kami yang rumahnya kebanjiran dan tidak bisa memasak karena kompor mereka kemasukan air. Di sepanjang jalan banyak sekali rumah warga yang habis terkena banjir. Ada yang menjemur sofa, kasur bahkan menjemur hasil panen mereka yang berhasil diselamatkan.
Dan saya berhenti sambil menenyai salah satu warga yang menjemur sofa yang rumahnya dekat sungai tapi ini sungai yang ada di lain kampung saya jadi ada 3 perkampuangan yang kena musibah banjir..Bapak ini berkata kalau rumahnya kena banjir lebih dari 2 meter. Mungkin teman-teman bisa bayangkan 2 meter subhanallah..Astaghfirullahaladzim..

Di hari minggu sorenya ada salah satu aparat desa mengecek keadaan warga yang terkena musibah banjir dan beliau berjanji akan mendata semua warga kemudian memberikan bantuan.

Tapi terakhir kemarin (7/2) saya telepon ibu dirumah bantuan itu belum datang . Saya pribadi mengharap bantuan itu segera bisa cepat ditangan warga yang sangat membutuhkan. Terutama warga yang rumahnya di sekitar sungai.
Semoga pemerintah setempat bisa sigap dalam menangani musibah ini. Amin Ya Robb..
Dan semoga musibah itu tidak terulang kembali. Amin Ya Robb

Sumber : Curhatan Tiyok




Tidak ada komentar: