Selamat Datang

Assallamualaikum Wr. Wb,
Please Welcome to "Indahnya Belajar Akuntansi" Blog's. Congratulations and Good Usefull Reading to All


Hati Riang, Akuntansi - pun Gampang...Emak-Bapak ikut Senang..

Selasa, 11 April 2017

PENGERTIAN FINANCIAL VALUE ADDED

Hasil gambar untuk gambar financial



Financial Value Added merupakan metode yang mempertimbangkan kontribusi dari fixed assets dalam menghasilkan keuntungan bersih perusahaan (Iramani, 2005).

FVA dikendalikan oleh tiga keputusan diantaranya :
1.            Operating Decision adalah suatu keputusan yang harus diambil perusahaan dalam menghasilkan volume penjualan dan mengelola biaya-biaya yang timbul baik variable cost mupun fixed cost sedemikian rupa sehingga menghasilkan operating profit margin bagi perusahaan.
2.            Financing Decision adalah suatu keputusan pembiayaan perusahaan dimana perusahaan harus menentukan sumber dana yang paling efisien, yang direfleksikan oleh cost of capital (CoC) yang dibayarkan selama periode n. CoC ini menjadi faktor pembagi terhadap nilai income yang diterima. Semakin rendah CoC yang ditanggung oleh perusahaan maka semakin besar nilai per 1 sen uang yang diterima perusahaan.
3.            Investment Decision, adalah keputusan manajemen terhadap pilihan-pilihan investasi yang secara normative harus mampu mempertimbangkan sumber-sumber pendanaan yang terlibat karena akan mempengaruhi struktur modal perusahaan. Hal ini juga juga mempengaruhi komposisi working capital dan fixed capital yang merupakan kompunen pengubah nilai dalam konteks pengukuran FVA. Oleh karena itu dilakukan pengelolaan modal untuk menghindari idle capital. Ketika working capital dan fix capital besar maka akan menciptakan CoC yang lebih besar bagi perusahaan dan secara otomatis berdampak pada penurunan nilai FVA.

Rumus FVA = NOPAT – (ED - D)
Dimana : FVA = Financial Value Added
          NOPAT = Net Opearing Profit After Tax
          ED – D = Equivalent Depreciation – Depreciation
Kesimpulan :
a.    Jika FVA > 0, hal ini menunjukkan terjadi nilai tambah financial bagi perusahaan.
b.    Jika FVA < 0, hal ini menunjukkan tidak terjadi nilai tambah financial bagi perusahaan.
c.    Jika FVA = 0, hal ini menunjukkan posisi impas.

Catatan :
NPV positif jika NOPAT + D lebih besar dari ED.
ED adalah biaya-biaya yang sederajat dengan biaya penyusutan yang sebenarnya dimana diberikan kepada perusahaan berdasarkan penerimaan output untuk investasi asset.

RUMUS :
ED = (Q – VC)(1-T) – FC(1-T) + (DxT).
Dimana :
ED = Equivalent Depreciation
Q = Penjualan
VC = Variabel Cost
T = Tarif Pajak
FC = Fixed Cost
D = Depresiasion.

Kelebihan dan Kelemahan FVA
Kelebihan
Kelemahan
1.    Kontribusi ED dan Opportunity cost konstan sepanjang umur proyek investasi;
2.    Konstribusi value growth duration sebagai unsure penambah nilai. Nilai unsure ini merupakan hasil pengurangan nilai ED akibat bertambah panjangnya umur asset daimana set bisa terus berkontribusi bagi kinerja perusahaan;
3.    Mengedapankan financing costs dengan melihat ED dan accumulated equivalent. FVA mampu mengharmonisasikan hasilnya dengan konsep NPV tahun per tahun, dimana NPV setidaknya saat ini dianggap sukses mengukur proses penciptaan nilai;
4.    FVA memberikan solusi terhadap mekanisme control dalam periode tahunan yang selama ini merupakan kendala bagi konsep NPV.
FVA kurang praktis dalam mengantisipasi fenomena bila perusahaan (proyek) menjalankan investasi baru di tengah-tengah masa investasi yang diperhitungkan.

Sumber : Iramani (2005)

 Untuk contoh soalnya insyallah dalam waktu dekat akan saya update :D

Nice day



Tidak ada komentar: