Selamat Datang

Assallamualaikum Wr. Wb,
Please Welcome to "Indahnya Belajar Akuntansi" Blog's. Congratulations and Good Usefull Reading to All


Hati Riang, Akuntansi - pun Gampang...Emak-Bapak ikut Senang..

Jumat, 21 Juli 2017

STOP BULLYING DENGAN PENDIDIKAN KARAKTER ANAK


Bullying atau penindasan merupakan kecenderungan habitual (yang dibiasakan) untuk memamerkan permusuhan, dominasi social, kekuasaan social secara ektrem. (Chaplin, 2005)

Perilaku bullying kebanyakan dilakukan di lingkungan pendidikan, baik dilakukan di dalam sekolah maupun di luar sekolah. Bahkan kegiatan MOS dijadikan ajang bullying terhadap siswa/mahasiswa baru.

“Don’t be a bully. Don’t even be a bully to the bullies, it just makes more bullies.”
-Robby Novak

Latar belakang saya menulis tema ini adalah ketika saya melihat berita di Metro Tv yang menyebutkan bahwa ada universitas terkemuka di Jakarta melakukan kegiatan bullying dikampus. Dan bahkan siswa yang dianiyaya itu berkebutuhan khusus, meskipun ada konfirmasi dari pihak kampus bahwa anak yang di bully bukan anak yang berkebutuhan khusus atau hanya bejanda. Tetapi hal ini sungguh tidak bisa di terima. Bejanda boleh tetapi jangan melakukan tindakan yang menyakiti bahkan menindas sesama..
Seharusnya mahasiswa bisa memberikan suri tauladan kepada adek-adek kelas bahkan bagi pelajar dibawahnya untuk selalu menghargai dan menghormati tiap-tiap makhluk hidup ciptaan Tuhan. Tetapi apa yang mereka lakukan???

Dalam kesempatan ini saya akan mengulas atau memberikan masukan kepada pemerintah dan masyarakat terutam aorang tua untuk menghentikan sikap bullying di dunia anak-anak atau bahkan remaja. Adalah sebagai berikut :
Sebenarnya banyak dimensi yang melatarbelakangi timbulnya bullying di dunia pendidikan atau  di masyarakat, tetapi secara garis besarnya adalah sebagai berikut :

BAGI PEMERINTAH
1.    Aturan / sanksi buat pelaku bullying
Kebanyakan bullying dilakukan oleh anak-anak usia antara 5 – 17 tahun, tetapi tidak menutup kemungkinan diluar umur tersebut diatas juga melakukannya. Alasannya menurut saya adalah karena usia 5 – 17 tahun merupakan usia yang anak-anak suka mencoba-coba hal-hal baru sampai pada hal hal yang kurang nalar ataupun masih bisa dipengaruhi oleh lingkungan sekelilingnya.
Aturan mengenai bullying untuk pelaku dibawah umur hanya dikembalikan keorang tua untuk dibina atau bahkan hanya dilakukan pengawasan terhadap anak.
Jika pelakunya sudah dewasa (tdk dibawah umur) maka harus melakukan serangkaian hukum yang berlaku.
2.            Pendidikan karakter usia dini di lingkungan sekolah.

Pendidikan karakter di dunia sekolah memanglah penting. Pendidikan karakter muncul dari sikap didik yang ditularkan oleh pendidik melalui metode pembelajaran atau bahkan perilaku sikap yang bisa dicontoh.
Disamping itu pula menambah jumlah jam pelajaran agama atau pendidikan kewarganegaraan penting untuk dilakukan. Penambahan jam mata pelajaran agama bisa memberikan efek kognitif siswa untuk berperilaku sesuai ajaran agama yang sudah dianut dalam diri siswa. Diharapkan ketika siswa mendapat pendidikan agama lebih akan membawa dampak terhadap perilaku siswa. Penambahan jam mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan mengajarkan siswa untuk bisa menghormati dan menghargai sesama manusia tanpa membedakan agama, suku, rasa  dan agama.

BAGI KELUARGA
Keluarga merupakan tempat utama untuk membentuk perilaku anak. Dengan keluarga yang harmonis maka akan menghasilkan generasi penerus yang selalu berpikir positif dan sehat. Sehat dalam berperilaku maupun sehat dalam menerima hal-hal positif. Hal ini karena waktu anak untuk bercengkerama dengan keluarga lebih banyak jika dibandingkan di dunia sekolah.
Orang tua harus senantiasa memberikan pengawasan dan arahan yang positif mengenai tindakan yang sudah dilakukan oleh anak. Memberikan kebebasan anak untuk menggali diri itu penting tetapi harus positif dan mampu untuk dipertanggungjawabkan. *belajarJdOrangTua

Berikanlah pelajaran akan makna cinta kasih kepada anggota keluarga dan sesama manusia.
beri pemahaman mengenai tindakan-tindakan yang tidak boleh dilakukan dan yang harus dilakukan. berikan masukan dengan cara yang bisa diterima oleh anak.
Jangan memaksa kehendak dan mencoba untuk memahami sifat dan pemikiran anak. sehingga kita akan mampu masuk ke dunia mereka dan memberikan arahan positif yang bisa diterima.

Semoga bullying di negara kita tidak terulang lagi, dan siswa-siswa di Indonesia menjadi pemuda pemudi yang bermanfaat dan mampu membawa nama baik bangsa dan agama. Amin

Dan semoga kita sebagai pendidik, selain memberikan materi pendidikan juga mampu memberikan contoh positif dalam berprilaku sehari-hari. *optimis
Nice Day J

Salam Bahagia dan Salam Sukses







Tidak ada komentar: