Selamat Datang

Assallamualaikum Wr. Wb,
Please Welcome to "Indahnya Belajar Akuntansi" Blog's. Congratulations and Good Usefull Reading to All


Hati Riang, Akuntansi - pun Gampang...Emak-Bapak ikut Senang..

Jumat, 13 Januari 2017

KEBIJAKAN TIDAK POPULER PEMERINTAH BERPENGARUH TERHADAP HUTANG NEGARA

Hasil gambar untuk gambar animasi kebijakan publik

Menurut saya, tema diatas layak untuk diteliti. Dan saya akan memberikan gambaran singkat saja dan tidak akan memberikan penjelasan rinci berupa angka atau data. Apabila ada yang tertarik untuk meneliti lebih lanjut ya monggo dicari sendiri ya datanya hehehe.

Akhir-akhir ini memang masyarakat Indonesia secara individu dihadapkan pada kondisi yang kurang menguntungkan, tetapi apabila dilihat dari dampak sisi makro hal ini memberikan keuntungan bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk menciptakan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Dari sumber www.depkeu.go.id bahwa ruang lingkup keuangan negara terdiri dari :
1.    Penerimaan negara;
2.    Pengeluaran negara;
3.    Hutang dan pinjaman negara;
4.    Kebijakan keuangan yang terdiri dari kebijakan fiscal, moneter dan kebijakan keuangan internasional dan mengelola hutang pemerintah.

Coba kita analisa…check it dot..

KEUANGAN NEGARA
            
PENERIMAAN NEGARA ≥ PENGELUARAN NEGARA
                      
            NEGARA SEJAHTERA → MASYARAKAT SEJAHTERA

Tetapi apabila pada kondisi

KEUANGAN NEGARA
            
PENERIMAAN NEGARA ≤  PENGELUARAN NEGARA
                      
               NEGARA TIDAK/KURANG SEJAHTERA→ MASYARAKAT TIDAK SEJAHTERA
                                               ↓
MUNCUL HUTANG NEGARA ATAU KEBIJAKAN PEMERINTAH (PRO/KONTRA)    
                                                ↓
                        GEJOLAK MASYARAKAT
  
Dari gambaran diatas memperlihatkan bahwa kondisi bangsa kita adalah membutuhkan banyak penerimaan negara untuk mencukupi semua pengeluaran negara. Kita tahu bahwa sekarang ini pemerintah lagi gencar-gencarnya melakukan perbaikan infrastruktur terutama di daerah-daerah atau pulau-pulau diluar pulau jawa dimana terdapat ketimpangan di segala bidang. Yang paling menonjol adalah bidang sosial dan ekonomi.

Menurut analisa saya, saat ini pemerintah ingin mengurangi tingkat hutang negara yaitu dengan mengeluarkan beberapa kebijakan yang tidak popular. Yaitu menaikkan harga BBM, tariff listrik dan tarif kendaraan bermotor. Memang dilema jika kita jd pemangku negara ketika masyarakat dalam kondisi yang cukup sulit tetapi sektor riil seperti BBM dan listrik naik.

Sebagai masyarakat kita kudu menyadari dan berpikir secara jernih. Kita masyarakat dituntut untuk pandai dalam menyikapi setiap kebijakan pemerintah. Kita boleh beragumen, boleh berdemo asal tidak anarkis. Tetapi apakah kita sudah menganalisa lebih lanjut kenapa pemerintah melakukan hal ini.

Kebijakan kenaikan BBM, tarif listrik dan tarif kendaraan bermotor  menurut saya adalah kebijakan statis dimana kebijakan ini langsung berdampak ke masyarakat dalam kurun waktu yang tidak lama.  Dampaknya pun langsung di rasakan oleh masyarakat. Tetapi pada akhirnya masyarakat juga akan legowo dan akan mampu memenuhi kebutuhannya.

Coba deh bayangkan,,, rakyat di luar pulau jawa untuk mendapatkan 1 liter BBM mereka bisa merogoh kocek hingga puluhan sampai ratusan ribu. Hal ini karena apa?? Karena supply dan distribusi ke luar pulau jawa sangat tidak mudah. Bahan keperluan pokok lain pun juga demikian. Coba deh pikirkan hal ini.

Tetapi kalau pemerintah menggunakan kebijakan hutang maka hal ini kebijakan non statis karena msyarakat tidak akan berdampak secara langsung dalam waktu dekat tetapi dampaknya adalah tahun-tahun kedepan. Anak cucu kita bahkan. Apakah kita ingin anak cucu kita nanti terbebani dengan hutang-hutang yang mereka tidak nikmati?? Coba deh dipikirkan..

Indikator kenaikan hutang negara yang utama adalah adanya pendapatan negara dalam hal ini PDB (Pendapatan Domestik Bruto) tidak mencukupi untuk memenuhi semua kebutuhan (pengeluaran) di dalam negeri. Sehingga untuk mencukupinya pemerintah melakukan hutang ke luar negeri.

Kita sebagai masyarakat yang cinta damai bisa berpikir logis..insyallah kita akan mampu hidup meski pemerintah mengeluarkan kebijakan yang tidak popular ini.
Kita tidak boleh egois, karena dengan perbaikan infrastruktur maka semua akan merata dalam pemerataan disegala sektor kehidupan.

Semoga bangsa Indonesia selalu jaya dan rakyatnya sejahtera amin.

Ini hanyalah argument saya, jika ada yang kurang setuju ya silahkan saja, karena setiap pribadi boleh menyampaikan argument dengan cara yang lebih keren *senyum


Salam

Tidak ada komentar: