Selamat Datang

Assallamualaikum Wr. Wb,
Please Welcome to "Indahnya Belajar Akuntansi" Blog's. Congratulations and Good Usefull Reading to All


Hati Riang, Akuntansi - pun Gampang...Emak-Bapak ikut Senang..

Senin, 09 Maret 2015

SEJARAH SINGKAT TEORI EKONOMI MIKRO

Hasil gambar untuk gambar ekonomi mikro


Teori Ekonomi Mikro sebagai Teori Ekonomi Klasik
|
Teori Ekonomi Klasik merupakan titik awal perkembangan Ilmu Ekonomi Modern. Pencetusnya adalah Adam Smith (1723-1790). Adam Smith mengeluarkan buku tentang pemikiran ekonomi klasik yaitu “Wealth Of Nations” tahun 1776.
|
Analisis ilmu ekonomi menggunakan dasar-dasar ilmiah, tanpa Teori Moral dan Teologis. Dasar-dasar ilmiah tersebut meliputi gejala-gejala ekonomi seperti Kenaikan Harga Barang dan Pengangguran menunjukkan adanya Gangguan Keseimbangan Sistem Ekonomi.
|
Masalah ekonomi akan teratasi jika ekonomi dikembalikan kepada kondisi keseimbangan. Alam semesta berjalan teratur, sistem ekonomi pun mampu memulihkan dirinya sendiri (self adjustment) karena ada kekuatan pengatur yang disebut invisible hands.
Invisible Hands dalam hal ini adalah Mekanisme Pasar yaitu suatu mekanisme alokasi sumber daya ekonomi berlandaskan interaksi kekuatan Demand dan Supply, yang mampu menjadi alat alokasi sumber daya yang efisien, jika pemerintah tidak ikut campur dalam perekonomian.
|
Teori Adam Smith diperkuat oleh Ekonom Perancis bernama Jean Baptiste Say (1767-1832), yaitu dengan memunculkan Hukum Say dalam bukunya : A Treatise On Political Economy (1803).
|
Maksud Hukum Say adalah bahwa barang dan jasa yang diproduksi pasti terserap permintaan sampai tercapai keseimbangan pasar. Pasar mampu menjadi alat alokasi sumber daya yang efisien lewat proses pertukaran (Exchange Economics).
|
Hukum Say ini juga diperkuat oleh Leon Walras (1834-1910) dengan model ekonomi keseimbangan pasar simultan yang menjadi dasar analisis model keseimbangan umum (General Equilibrium Model).
|
KESIMPULAN
  1. Alokasi seumber daya yang efisien akan tercapai bila individu-individu dalam perekonomian telah mencapai efisiensi;
  2. Indikator telah terjadi efisiensi, bila masing-masing individu telah berada dalam keseimbangan;
  3. Efisiensi dan keseimbangan ibarat dua muka uang logam. Efisiensi tidak akan tercapai tanpa keseimbangan. Tidaka da kesimbangan yang tidak efisien. Itu tercapai hanya melalui mekanisme pasar.
Mekanisme pasar didasari asumsi-asumsi bahwa struktur pasar merupakan persaingan sempurna, informasi simetris dan sempurna, input dan output adalah homogen, para pelaku ekonomi bersifat rasional dan bertujuan memaksimumkan kegunaan atau keuntungan.
|

PENDALAMAN TEORI EKONOMI KLASIK
  1. Asumsi Pertama
Adalah proses penyesuaian lewat mekanisme pasar dapat tercapai seketika itu juga. Kita dapat mengabaikan kendala waktu dan tempat dalam menganalisis proses pertukaran antar para pelaku ekonomi;
Proses pertukaran disini adalah individu-individu yang terlibat dalamproses pertukaran tidak terbatasi oleh tempat dan waktu (timeless and placeless)
  1. Asumsi Kedua
Asumsi Netralitas uang (Money Neutrality). Fungis uang adalah semata-mata alat transaksi (Medium Of Exchange).
Tidak ada penggunaan uang untuk tujuan spekulasi. Karenanya uang tidak dapat mempengaruhi jumlah output yang diproduksi para pelaku ekonomi.
Yang bisa dipengaruhi oleh uang adalah tingkat harga. Bila jumlah uang beredar bertambah, harga barang dan jasa naik.
Dari asumsi kedua ini harga bersifat fleksible dapat beribah seketika itu juga (price flexibility). Asumsi ini dikenal sebagai pemisahan antara sektor moneter dengan sektor riil oleh Teori Klasik.
Asumsi-asumsi klasik mempunyai konsekuensi bahwa proses pertukaran adalah satu-satunya cara untuk saling berinrekasi. Akibatnya fokus bahasan Klasik adalah analisis perilaku individu (produsen dan konsumen) dalam rangka mencapai keseimbangan.
Berdasarkan humum Say, permintaan relatif tidak terbatas, maka masalah sentral perekonomian adalah penawaran, baik penawaran input maupun output. Karena itulah Ilmu Ekonomi Klasik juga dikenal sebagai ilmu ekonomi yang sangat menekankan sisi penawaran (Suplly Side Economics).




Tidak ada komentar: