Disela-sela
kesibukan saya sebagai asisten ahli dan pegawai kantoran (maklum aja akhir tahun hehe), saya akan mencoba menjawab pertanyaan
dari beberapa penanya blog tentang beberapa penilaian persediaan, dimana kata
mereka banyak dari sumber blog lain hanya menyebutkan 4 (empat) cara penilaian
saja. Padahal kata dosen mereka ada 7 (tujuh) yang harus dijabarkan. Dan banyak
dari siswa/mahasiswa yang mengalam kesulitan mencari materi ini.
Menurut buku
yang sudah saya baca bersumber dari Dr. Partono Thomas menjelaskan bahwa
penilaian persediaan dalam akuntansi menengah ada 9 diantaranya :
1. Masuk Pertama
Keluar Pertama (MPKP)
2. Masuk Terakhir
Keluar Pertama (MTKP)
3. Rata-Rata
Tertimbang
4. Identifikasi
Khusus
5. Rata-rata
sederhana
6. Biaya Standard
7. Harga Beli
Terakhir
8. Metode Biaya
Relatif
9. Metode Biaya
Variabel
Untuk metode nomor 1 sampai dengan nomor 4 sudah
saya jelaskan di link terpisah klik disini.
LANJUTAN
5. Rata-rata Sederhana
Penentuan harga rata-rata dalam metode rata-rata
sederhana dilaksanakan secara sederhana dengan menentukan harga rata-rata per
unit menurut frekuensi pembeliannya tanpa memperhatikan kuantitas dari
tiap-tiap pembelian. Dalam hal ini termasuk pembelian awal.
Contoh :
Barang Tersedia
|
Per Unit
|
|||
1 Jan
|
Persediaan
|
200
|
$ 1
|
$200
|
9 Jan
|
Pembelian
|
300
|
$ 1,1
|
300
|
15 Jan
|
Pembelian
|
400
|
$ 1,16
|
464
|
24 Jan
|
Pembelian
|
100
|
$1,12
|
126
|
Total Tersedia
|
4,38
|
|||
Persediaan akhir rata-rata Sederhana
|
||||
31 Jan
|
300
|
1,1
|
330
|
|
HPP Rata-rata Sederhana
|
||||
Penjualan selama Januari
|
700
|
1,1
|
770
|
|
Unit biaya rata-rata sederhana adalah
:
= (Rp 1 + Rp 1,1 + Rp 1,16 + Rp 1,12)/ 4
= Rp 4,38 / 4
= Rp 1,095
= Rp 1,1
|
6. Biaya Standard
Dalam perusahaan manufaktur yang memakai sistem
biaya standard persediaan barang dinilai dengan biaya standard yaitu biaya yang
seharusnya terjadi. Biaya standard ini ditentukan dimuka, sebelum proses
produksi dimulai untuk bahan baku, upah langsung dan biaya produksi tidak
langsung. Karena persediaan barang dinilai dengan harga standar maka dalam
harga pokok penjualan tidak termasuk kerugian yang timbul karena pemborosan.
NOTE : Biaya standard yang ditetapkan akan terus
digunakan apabila tidak ada perubahan harga maupun produksi. Apabila ada perubahan
maka biaya standard harus di revisi dan diselesaikan dengan keadaan baru.
Barang Tersedia
|
Per Unit
|
|||
1 Jan
|
Persediaan
|
200
|
$ 1
|
$200
|
9 Jan
|
Pembelian
|
300
|
$ 1,1
|
300
|
15 Jan
|
Pembelian
|
400
|
$ 1,16
|
464
|
24 Jan
|
Pembelian
|
100
|
$1,12
|
126
|
Total Tersedia
|
4,38
|
|||
Persediaan akhir rata-rata Sederhana
|
||||
31 Jan
|
300
|
1
|
300
|
|
HPP metode biaya standard
|
||||
Penjualan selama Januari
|
700
|
1
|
700
|
|
Unit biaya standard ditetapkan sebelum
produksi terjadi. Biasanya perusahaan akan melakukan survey harga dari
masing-masing biaya produksi dengan cara konservatisme atau penuh
kehati-hatian misal, :
BBB/unit = Rp 0,5
BTKL/unit = Rp 0,3
BOP/Unit = Rp
0,2
TTL = Rp 1
|
Konservatisme merupakan salah satu prinsip yang
digunakan dalam akuntansi. Menurut FASB Statement of Concept No.2 dalam Sari (2004) Konservatisme adalah
reaksi hati-hati untuk menghadapi ketidakpastian dalam mencoba memastikan bahwa
ketidakpastian dan risiko pada situasi bisnis telah dipertimbangkan.
7. Harga Beli Terakhir
Dalam metode ini persediaan barang yang ada pada
akhir periode dinilai dengan harga pokok pembelian terakhir tanpa
mempertimbangkan apakah jumlah persediaan yang ada melebihi jumlah yang dibeli
terakhir.
Contoh :
Contoh :
Barang Tersedia
|
Per Unit
|
|||
1 Jan
|
Persediaan
|
200
|
$ 1
|
$200
|
9 Jan
|
Pembelian
|
300
|
$ 1,1
|
300
|
15 Jan
|
Pembelian
|
400
|
$ 1,16
|
464
|
24 Jan
|
Pembelian
|
100
|
$1,12
|
126
|
Persediaan akhir metode Harga Beli
Terakhir
|
||||
31 Jan
|
300
|
1,12
|
336
|
|
HPP Metode Harga Beli terakhir
|
||||
Penjualan selama Januari
|
700
|
1,12
|
784
|
|
Unit biaya metode harga beli terakhir
adalah pembelian tanggal 24 Jan yaitu
Rp 1.12
|
8. Metode Biaya relatif
Metode biaya relatif ini saya hubungkan dengan teori
biaya relatif (comparative cost) yang
dikemukana oleh David Ricardo.
Metode ini didasarkan pada nilai tenaga kerja atau theory of labor value yang menyatakan
bahwa nilai atau harga suatu cost
comparative produk ditentukan oleh jumlah waktu atau jam kerja yang
diperlukan untuk memproduksinya.
Misal :
Barang Tersedia
|
Per kg
|
|||
1 Jan
|
Persediaan
|
200
|
$ 1
|
$200
|
9 Jan
|
Pembelian
|
300
|
$ 1,1
|
300
|
15 Jan
|
Pembelian
|
400
|
$ 1,16
|
464
|
24 Jan
|
Pembelian
|
100
|
$1,12
|
126
|
Persediaan akhir metode Biaya Relatif
|
||||
31 Jan
|
300
|
1,3
|
390
|
|
HPP metode biaya relatif
|
||||
Penjualan selama Januari
|
700
|
1,3
|
910
|
|
Unit biaya metode biaya relatif adalah
berdasarkan pada jumlah waktu jam kerja untuk menghasilkan produksi per unit.
Misal untuk 1 kg persediaan yang
dimiliki perusahaan diatas membutuhkan waktu sampai siap dijual adalah 1 jam.
Dan biaya yang digunakan untuk Tenaga kerja untuk mengolah 1 kg adalah 1,3/jam.
|
9.Metode Biaya Variabel
Dalam metode ini harga pokok produksi dari produksi
yang dihasilkan oleh perusahaan hanya dibebani dengan biaya produksi yang
variabel.
Metode ini berguna bagi pimpinan perusahaan untuk
merencanakan dan mengawasi biaya-biayanya. Untuk itu biaya dibedakan menjadi
biaya tetap dan biaya variabel. Karena yang dimasukkan biaya hanya biaya
variabel, maka metode ini tidak diterima
sebagai prinsip akuntansi yang lazim. Oleh karena jika digunakan metode biaya
variabel maka pada akhir tahun diadakan penyesuaian terhadap persediaan dan
harga pokok penjualan.
KESIMPULAN :
Dari ke sembilan metode penilaian persediaan diatas
metode FIFO akan menghasilkan nilai persediaan terbesar, harga pokok penjualan
terkecil dan laba kotor terbesar. Pemakaian metode FIFO akan menghasilkan
laporan keuangan lebih besar.
Sehingga kebanyakan perusahaan pada umumnya
menggunakan metode FIFO didalam melakukan penilaian persediaannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar