Selamat Datang

Assallamualaikum Wr. Wb,
Please Welcome to "Indahnya Belajar Akuntansi" Blog's. Congratulations and Good Usefull Reading to All


Hati Riang, Akuntansi - pun Gampang...Emak-Bapak ikut Senang..

Jumat, 24 Maret 2017

Apakah CINTA butuh alasan?


MANY LOVERS GROW STRONG TOGETHER, BUT MANY FALLS DOWN BECAUSE THEY DON’T HAVE ANY REASON TO STAY.
Sebuah pertanyaan yang sulit, namun tak berarti tak mampu kita jawab. Dan kami yakin setiap orang punya jawaban yang berbeda, tergantung dari sisi mana mereka memandang cinta dalam kehidupan mereka, karena pertanyaan ini tidak memiliki jawaban benar atau salah. Karena mengajukan pertanyaan yang tepat adalah jawabannya.
Pernahkah kamu, ketika masih kecil, seorang guru memberikan tugas untuk menuliskan sebuah surat yang memberitahukan kepada ibumu mengapa kamu mencintainya? Well, kamu tahu bahwa kamu mencintainya tapi kamu pasti tak bisa memikirkan satu alasan pun untuk menjelaskan mengapa kamu mencintainya.
Pernahkah kekasihmu bertanya mengapa kamu mencintainya dan kamu juga tak bisa memikirkan satu pun alasan yang tepat untuk mengungkapkannya?

So, apakah CINTA butuh alasan?


Segala sesuatu di dunia ini butuh alasan untuk tetap bisa di rasakan keberadaannya. Setiap kali ada aksi, pasti akan ada reaksi. Segala sesuatu berasal dari sesuatu, Kita mencintai karena kita harus merasa bahwa kita adalah manusia biasa. Kita mencintai karena cinta adalah pemberian Tuhan, yang mencintai kita lebih dari segalanya. Kita mencintai karena ada gairah dalam hidup kita, yang kita lakukan lebih dari sekedar menunjukkan bahwa kita ini hidup.
Dalam hidup, kita memiliki banyak alasan untuk tidak jatuh cinta dan banyak juga alasan untuk jatuh cinta pada seseorang, semua tergantung pada diri kita sendiri. Cinta adalah perasaan emosional. Dan, perasaan tak perlu alasan untuk tetap ada, karena mereka memang ada. Cinta itu tidak logis, praktis, kuantitatif, atau masuk akal, tapi tak bisa kamu pungkiri bahwa dia exist.
Mencintai seseorang dalam hubungan darah jauh berbeda dengan mencintai seseorang secara romantis. Seperti, kamu mencintai ibumu karena dia mengurusmu dari kecil dan dia selalu yang terbaik untukmu karena dia telah memberikan hadiah  yang tak bisa diberikan oleh siapapun, kesempatan untuk hidup. Mencintai ibumu adalah sesuatu yang alami bagi seseorang, karena dia yang pertama kali memberimu pengertian atas cinta dan kasih sayang yang tulus.
Namun, sangat berbeda dengan cinta kepada seseorang yang tak memiliki hubungan darah denganmu, karena cinta ini datang karena sebuah pilihan. Kamu memilih karena kamu tahu apa yang membuatnya berbeda dari pria/wanita lainnya. Apa yang membuat dia begitu istimewa, dan mengapa kamu begitu ingin menyerahkan kebebasanmu sebagai individu hanya untuk bisa bersamanya.
Coba kamu pikirkan sejenak, pikirkan hal-hal kecil seperti bagaimana dia selalu ada untukmu untuk diajak bicara, bagaimana kamu percaya padanya dan merasa hanya dirinya yang paling penting dalam hidupmu. Hal-hal ini yang menjadi alasan mengapa dia begitu istimewa dalam hidupmu.
Dan, untuk bisa tetap bertahan dalam sebuah cinta, dibutuhkan upaya untuk saling percaya dari dua orang yang berbagi alasan yang sama karena ingin terus bersama dan alasannya adalah kenyataan bahwa mereka saling mencintai. Jadi, cinta tidak butuh alasan, karena diri kita sendiri adalah alasannya.
Kamu tak perlu tahu alasan di balik perasaan hanya untuk bisa merasakannya, tapi alasan tersebut selalu ada. Emosi dalam diri kita tak sepenuhnya random, mereka dipicu oleh stimulasi mental dan lingkungan. Oleh karena itu “cinta sejati” perlu banyak alasan untuk eksis karena mereka lah yang membuat perasaanmu pada seseorang menjadi begitut kuat – perasaan yang takkan kamu sadari sebelum kamu rasakan kehadirannya.

So, CINTA memang tak butuh alasan,

tapi dia yang kamu cinta … BUTUH.

PS: Post ini kami buat berhubung akan diterbitkannya buku pertama pepatah (serial cinta) pada akhir bulan Mei ini yang berjudul:
Sumber : http://www.pepatah.com/apakah-cinta-butuh-alasan/

Tidak ada komentar: