Secara umum gambar prosedur pendapatan baik dengan metode kontrak selesai atau metode penyelesaian.
Tambang Minyak > Klien/pmberi kerja > Kontrak Kerja
!
Kegiatan Eksplorasi
!
Penyelesaian Kontrak Kerja
!
Pengakuan Pendapatan
!
Proses Pencatatan
!
Laporan Keuangan
PERLU DIINGAT BAHWA :
Ø Untuk metode kontrak selesai maka jurnal yang dilakukan adalah pada saat awal kontrak dan pada saat kontrak selesai karena didalamnya mengandung unsure jangka panjang,
Ø Untuk Prosentase penyelesaian maka jurnal yang dilakukan adalah seperti metode kontrak selesai PLUS setiap periode prosentase penyelesaian (jangka pendek sesuai kesepakatan kedua belah pihak) dibuatkan perhitungan khusus (lihat contoh dibawah).
Transaksi :
PT. Liesti diberikan kontrak dengan total harga sebesar Rp 9.000.000.000. Perusahaan berharap untuk mendapatkan laba sebesar Rp 2.000.000.000 dari kontrak ini atau dengan kata lain diselesaikan selama 3 tahun , dan data biaya serta presentase biaya yang dapat dikumpulkan selama periode kontrak adalah sebagai berikut :
Tahun | Biaya Akrual (1) | Taksiran Total Biaya (2) | Total Biaya (3) | Presentase Biaya (4) |
2005 | Rp 2,1M | Rp 4,9M | *Rp 7M | 30% |
2006 | Rp 1,5M | | | |
TOTAL | Rp 3,6M | Rp 3,4M | *Rp 7M | 51% |
2007 | Rp 3,4M | | | |
TOTAL | RP 7M | 0 | *RP 7M | 100% |
*Total biaya = Harga Kontrak – Taksiran Laba
= Rp 9M – Rp 2M
= Rp 7M
Jurnal dari perhitungan diatas baik dengan metode kontrak selesai maupun metode penyelesaian.
Jika dimisalkan anggaran pengajuan tagihan tahun 2005, 2006 dan 2007 masing-masing 30%, 40%, 30%.
Dan penagihan kas sesuai dengan anggaran pengajuan tagihan diatas. (bisa dimungkinkan realisasi berbeda dengan taksiran catatan tagihan, yang PASTI nilai akhir kontrak 2007 sama dengan total harga kontruksi).
Untuk metode kontrak selesai jika terjadi perbedaan maka diakhir tahun kontrak selesai akan dilakukan penyesuaian terhadap piutang. Jika tagihan melebihi kontruksi, neraca akan melaporkan kelebihan ini sebagai hutan lancar.
| 2005 (RP) | 2006 (RP) | 2007 (RP) |
Mencatat Biaya yang Timbul | | | |
Konstruksi dlm Pelaksanaan Bahan Baku, Kas &lain2 | 2,1M 2,1M | 1,5M 1,5M | 3,4M 3,4M |
Mencatat Tagihan | | | |
Piutang Dagang Pengajuan Tagihan Kontrak selesai | 2,7M 2,7M | 3,6M 3,6M | 2,7M 2,7M |
Mencatat Penagihan Kas | | | |
Kas Piutang Dagang | 2,7M 2,7M | 3,6M 3,6M | 2,7M 2,7M |
Berikut ini akan dibuat untuk mengakui pendapatan dan biaya untuk menutup rekening persediaan dan tagihan penyelesean kontrak trahun 2007.
Pengajuan Tagihan kontrak kontruksi Rp 9M
Pendapatan dari kontrak kontruksi jangka panjang Rp 9M
Biaya Kontrak kontruksi jangka panjang Rp 7M
Kontruksi Rp 7M
Dan kalau perusahaan menggunakan metode Posentase penyelesaian maka akan didapatkan perhitungan sebagai berikut :
Jurnal pengakuan pendapatan berikut dibuat untuk masing-masing tiga tahun kontrak.
| 2005 (RP) | 2006 (RP) | 2007 (RP) |
(D) Biaya Kontrak Kontruksi Jangka Panjang | 2,1M | 1,5M | 3,4M |
(D) Kontruksi dalam pelaksanaan | 0,6M | 0,39M | 1,01M |
(K) Pendapatan dari Kontruksi jk. Panjang | Rp 2,7M | 1,89M | Rp 4,41M |
Biaya-biaya total :
(RP 9M x 30%) = RP 2,7M
(RP 9M x 51%) – 2,7M = 1,89M
Rp 9M – 2,7M – 1,89M = RP 4,41M
| Selama ini | Diakui tahun sebelumnya | Diakui tahun saat ini |
2005 Pendapatan diakui: (Rp 9M x 30%) Biaya (Aktual) Laba Kotor | Rp 2,7M Rp 2,1M Rp 0,6M | | Rp 2,7M |
2006 Pendapatan diakui : (Rp 9M x 51%) Biaya (Aktual) Laba Kotor | Rp 4,59M Rp 3.6M Rp 0,99M | Rp 2,7M Rp 2,1M Rp 0,6M | Rp 1,89M Rp 1,5M Rp 0,39M |
2007 Pendapatan diakui : (Rp 9M x 100% Biaya (Aktual) Laba Kotor | Rp 9M Rp 7M Rp 2M | Rp 4,59M Rp 3,6M Rp 0,99M | Rp 4,41M Rp 3,4M Rp 1,01M |
Jurnal penutup berikut untuk menyelesaikan proses akuntansi
Pengajuan Tagihan kontrak kontruksi RP 9M
Kontruksi dalam berlangsung Rp 9M
Apablila ingin mengetahui contoh lain bisa dilihat dilink contoh pendapatan
bagaimana cara menerapkan metode Persentase Penyelesaian dan Metode Kontrak Selesai, dari sebuah Laporan Laba Rugi Akhir Tahun?
BalasHapusmohon pencerahannya. Terima Kasih :)