Model Membuat Keputusan Taktis
The Tactical Decision Making Process terdiri dari
atas pemilihan alternatif dengan suatu pandangan terbatas.
1. Kenali dan
Definisikan masalah
Meningkatkan
kapasitas untuk gudang dan produksi.
2. Identifikasi
alternatve sebagai solusi yang memungkinkan dari masalah, meng eliminasi alternative
terhadap kemungkinan yang belum jelas.
- Menambah space
gudang
- Membeli poros
dan pembersih, untuk space yang diperlukan.
3. Meng-identifikasi
biaya-biaya dan manfaat yang terkait dengan masing-masing alternatif.
Mengelompokkan biaya-biaya dan manfaat yang relevant atau tidak relevan, dan
meng-eliminasi ketidak relevan biaya dengan menggunakan pertimbangan.
4. Membandingkan
biaya-biaya yang relevan dan manfaat untuk masing-masing alternativ, dan
menghubungkan masing-masing alternativ ke semua tujuan strategi di dalam
perusahaan dan memperhatikan faktor-faktor kualitatif penting lainnya.
5. Memasukkan
alternative dengan manfaat yang paling besar yang mana juga mendukung strategi
organisasi.
Konsep biaya untuk pengambilan keputusan
Dalam
pengambilan keputusan di bidang biaya, harus diperhatikan relevansinya, karena
untuk menghilangkan Avoidable Cost
yaitu biaya yang dapat dihilangkan baik seluruhnya ataupun sebagian dengan
memilih salah satu alternatif yang tersedia. Aviodavle cost disebut juga biaya Relevan.
Selain
dikenal juga Unavoidable Cost yang
tidak dapat dihindarkan atau tidak relevan seperti Sunk Cost dan Future Cost
yang tidak berbeda antara berbagai alternatif.
Sunk cost adalah biaya
yang telah terjadi dan tidak dapat dihindari dan sudah dibukukan misalnya biaya
penyusutan.
EVALUASI ATAS IMPLIKASI FINANSIAL
Menurut sumber
dari Bahan Ajar Universitas Bina Nusantara bahwa :
Manager harus
mengevaluasi implikasi finansial atas keputusan yang memerlukan trade offs antara biaya dengan manfaat
atas alternatif yang berbeda. Contoh implikasi finansial yang penting untuk
dipertimbangkan adalah desain ulang seluruh proses produksi.
Informasi
finansial berkenaan dengan berbagai tipe biaya menjadi dasar keputusan atas
aktivitas organisasi dan proses.
Analisis Biaya relevan untuk pengambilan
keputusan
a. Mempertahankan
atau mengganti aktiva yang lama;
b. Penambahan dan
pengurangan lini produk dan segmen lain;
c. Keputusan untuk
membuat atau membeli;
d. Menerima pesanan
khusus atau menolak;
e. Produk bersama
akan dijual pada split off point” atau diproses lebih kanjut.
ULASAN
A.
MEMPERTAHANKAN
ATAU MENGGANTI AKTIVA YANG LAMA
CONTOH :
PT
GUWE menyajikan data mesin lama dan mesin baru.
Keterangan
|
Mesin Lama
(Rp)
|
Mesin Baru
(RP)
|
a. Harga
Perolehan
|
20.000.000
|
25.000.000
|
b. UE
|
5 tahun (sisa)
|
5 Tahun
|
c. Penjualan
Tahunan
|
250.000.000
|
250.000.000
|
d. Biaya variabel
untuk operasional/th.
|
30.000.000
|
25.000.000
|
e. NJ sesudah 5
th
|
0
|
0
|
f. Nilai jual
saat ini
|
35.000.000
|
0
|
g. Nilai Buku
|
40.000.000
|
0
|
Kalo dilihat
sekilas maka PT. GUWE akan merugi jika harus menjual mesin yang lama. Karena :
Harga Jual –
Nilai Buku = Untung/Rugi
35.000.000 –
40.000.000 = Rugi 5.000.000
Daripada rugi
maka perusahaan lebih baik mempertahankan mesin lama.
Namun kalo
perusahaan mau mempertimbangkan bahwa nilai buku mesin lama merupakan sunk cost, maka seharusnya ditujukan
pada pendapatan dan biaya yang relevan dimasa yang akan datang.
LIHAT ANALISA DIBAWAH
Keterangan
|
Total Biaya
dan Pendapatan selama 5th
|
||
|
Mempertahankan
mesin lama (Rp)
|
Biaya Differensial
(Rp)
|
Membeli Mesin
Baru (Rp)
|
Penjualan
|
250.000.000
|
0
|
250.000.000
|
Biaya Variabel
|
(150.000.000)
|
25.000.000
|
(125.000.00)
|
Peny. Mesin
baru
|
|
(25.000.000)
|
(25.000.000)
|
Peny. Mesin
Lama atau Penghapusan nilai buku
|
(40.000.000)
|
0
|
(40.000.000)
|
Penjualan
Mesin lama
|
|
35.000.000
|
35.000.000
|
Laba
Bersih selama 5 th
|
60.000.000
|
35.000.000
|
95.000.000
|
Biaya differensial adalah selisih antara mesin lama dengan mesin baru.
Untuk mengetahui
Diffrerensial Cost dengan cepat yaitu
:
Manfaat dan
Biaya relevan 5 Tahun
Pengurangan
Biaya Variebel
|
|
Dengan mesin baru (5jutax5)
Biaya Mesin Baru
Niali Jual Mesin Lama
Laba membeli mesin baru
|
25.000.000
(25.000.000)
35.000.000
35.000.000
|
B.
PENAMBAHAN DAN
PENGURANGAN LINI PRODUK DAN SEGMEN LAIN
Contoh
:
PT.
GUWE dengan laba untuk 3 produk yang dihasilkan, yaitu X, Y, W adalah sebagai
berikut :
kETERANGAN
|
Lini Produk (dalam jutaan)
|
|||
Produk X
|
Produk Y
|
Produk W
|
Total
|
|
Penjualan
Biaya Variabel
Margin
Kontribusi
Biaya Tetap :
Gaji dan
lainnya
Depresiasi
Total Biaya
Tetap
Laba Segmen
Biaya tetap
bersama
Laba Bersih
menurut
|
30
(10)
20
5
5
10
10
|
40
(20)
20
8
4
12
8
|
20
(5)
15
6
3
9
6
|
90
(35)
55
19
12
31
44
20
24
|
KESIMPULAN
Produk
X, Y dan W merupakan tiga produk yang diproduksi oleh PT. GUWE dan tiga2nya
mendapatkan laba. Diantara tiga produk tersebut yang mendapatkan laba paling
rendah adalah produk W dimana laba segmen yang diterima adalah Rp 6juta.
Karena
ketiganya laba maka hal ini layak untuk dilanjutkan tapi PT GUWE dalam hal ini
mempunyai pertimbangan apakah akan mempertahankan atau menghentikan produk W.
Coba
lihat analisa dibawah :
Keterangan
|
Membuat
|
Menghentikan
|
Selisih
|
Penjualan
Biaya Variabel
Margin
Kontribusi
Gaji dan
lainnya
Manfaat
relevan
|
20
(5)
15
(6)
9
|
0
0
0
0
0
|
20
(5)
15
(6)
9
|
Biaya depresiasi dihilangkan dari
analisis relevant cost.
Nah
dari keterangan diatas jelas bisa dilihat manfaat relevan-nya. Di tabel
menyebutkan bahwa dengan mempertahankan produk W, perusahaan sangat diuntungkan
daripada perusahaan menghentikan produk W.
C.
MEMBUAT ATAU
MEMBELI
Dalam keputusan ini dapat dibagi menjadi 2 (dua) macam yakni sebagai
berikut :
1. Keputusan yang dihadapi oleh perusahaan yang sebelumnya memproduksi
sendiri produknya, kemudian mempertimbangkan akan membeli produk tersebut
dari pemasok luar.
2. Keputusan yang dihadapi oleh perusahaan yang sebelumnya membeli
produk tertentu dari pemasok luar, kemudian mempertimbangkan akan memproduksi
sendiri produk tersebut.
Ad. 1
Apabila Keputusan yang pertama yang Diambil, maka ada 2 (dua)
kemungkinan yang dihadapi oleh manajemen dalam pengambilan keputusan ini, yakni
:
a. Fasilitas yang digunakan untuk memproduksi tidak dapat dimanfaatkan jika
produk dihentikan produksinya karena manajemen memilih alternative membeli dari
luar.
b. Fasilitas yang digunakan untuk memproduksi dapat dimanfaatkan untuk
usaha lain yang mendatangkan laba, jika produk dihentikan produksinya karena
manajemen memilih alternative membeli dari luar.
Ad.2
Sedangkan keputusan pada alternative kedua dapat dibagi menjadi dua
yakni sebagai berikut :
a. Tidak diperlukan tambahan fasilitas poduksi. Apabila biaya diferensial
lebih kecil dari harga beli yang dapat dihindari , maka keputusan membuat yang
dipilih. Akan tetapi apabila biaya diferensial yakni harga beli yang dapat
dihindari lebih kecil dari biaya untuk membuat, maka keputusan membeli yang
dipilih.
b. Diperlukan tambahan fasilitas produksi.
Membeli atau
Membuat Sendiri dengan Pendekatan Konvensional dan Pendekatan Activity Based Costing.
Contoh
:
PT.
GUWE saat ini memproduksi produk X sebanyak 5000 unit selama tahun 2013.
Kompunenanya menggunakan kompunen produksi dari PT. ELU. Biaya /unit untuk
memproduksi produk X adalah sebagai berikut :
BBB
BTKL
BOP Variabel
BOP Tetap
Biaya Tetap
langsung
Biaya
Supervisi
Biaya Sewa
Equipment
Biaya Tetap
Tidak langsung
Total Biaya
|
Rp 10.000.000
Rp 5.000.000
Rp 4.000.000
Rp 500.000
Rp 1.000.000
Rp 2.000.000
Rp 22.500.000
|
Jika
perusahaan membeli dari pihak luar, maka harga yang ditawarkan adalah sebesar
Rp 4000/unit.
1.
Pendekatan
Konvensional
Keputusan Membeli atau membuat sendiri berdasarkan
pendekatan konvensional, biaya terhindarkan secara sederhana hanya
diidentifikasikan berdasarkan besarnya biaya variable dan biaya tetap langsung.
Biaya variable dan tetap langsung dianggap akan dapat dihindarkan jika
alternative membeli suku cadang dari pemasok luar dipilih. Biaya tetap tidak
langsung bukan merupakan biaya diferensial, karena alternative manapun yang
dipilih, tidak akan terpengaruh oleh keputusan yang diambil.
Analisi Biaya Diferensial untuk Membuat atau
Membeli dengan pendekatan Konvensiaonal.
Keterangan
|
Membuat
|
BBB
BTKL
BOP Variabel
BOP Tetap
Biaya Tetap
Langsung
Biaya Sewa
Equipment
|
Rp 10.000.000
Rp 5.000.000
Rp 4.000.000
Rp 500.000
Rp 1.000.000
|
Total Biaya
|
20.500.000
|
Biaya
/Unit : 20.500.000/5000 unit = Rp 4.100/unit
Alternatif Membeli :
Biaya
membeli = Rp 4.000 x 5000 unit = Rp 20.000.000
KESIMPULAN :
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, maka dapat disimpul kan bahwa
membeli dari luar lebih menguntungkan karena biaya yang dikeluarkan dalam
alternative membeli lebih kecil yaitu Rp. 20.000.000 daripada alternative
membuat sendiri.
2.
Pendekatan Activity Based Costing
Dengan pendekatan dalam konsep ABC (Activity
Based Costing) biaya untuk pembuatan produk di atas dapat dirinci lagi ke
dalam bentuk activity selain biaya-biaya
dengan pendekatan tradisional.
Misal Perincian biaya tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
Keterangan
|
Cost Driver dan Tarif /cost Driver
|
||
Cost Driver
|
Tarif /Unir Cost Driver
|
Konsumsi Cost Driver
|
|
BOP
Unit Level
Biaya Tenaga Listrik
|
Kwh
|
Rp 45
|
50.000
|
Produksi
Tahap I
Biaya Inspeksi
Biaya Penanganan Bahan
Biaya persiapan prodksi
|
Jam Inspeksi
Frekw Pindah
Jam Persiapan
|
Rp150
Rp 200
Rp 100
|
10.000
5000x
8.000
|
Produksi
Tahap II
Biaya Rekayasa
|
|
Rp 25.000
|
20
|
Dari informasi di atas dapat dibuat suatu perhitungan analisis dengan
pendekatan Activity Based Costing dalam
pengambilan keputusan membuat sendiri atau membeli dari pihak luar.
Penentuan Biaya Diferensial dalam alternative Membuat Sendiri
BBB
BTKL
BOP Variabel
BOP :
Unite Level
:
Biaya Tenaga Listrik
Produksi
Tahap I
Biaya Penanganan Bahan
Biaya Persiapan Produksi
Biaya Inspeksi
Produksi
Tahap II
Biaya Rekayasa
Jumlah Biaya Differensial
|
Rp 10.000.000
Rp 5.000.000
Rp 4.000.000
Rp 2.250.000
Rp 1.000.000
Rp 800.000
Rp 1.500.000
Rp 500.000
Rp 24.550.000
|
Alternatif
Membeli :
Biaya
membeli = Rp 4.000 x 5000 unit = Rp 20.000.000
Keputusan :
Berdasarkan alternative di
atas, apabila dibandingkan antara alternative membuat sendiri dan membeli dari
pihak luar, maka keputusan membeli dari pihak luar merupakan pilihan yang
paling tepat, karena dengan membeli dari pihak luar berarti perusahaan dapat
menghemat sebesar Rp. 24.550.000 – Rp. 20.000.000 = Rp. 4.550.000
D.
PRODUK BERSAMA
AKAN DIJUAL PADA SPLIT OFF POINT ATAU DIPROSES LEBIH LANJUT.
Dalam pengambilan keputusan ini informasi akuntansi diferensial yang
diperlukan oleh manajemen adalah : pendapatan diferensial dengan biaya
diferensial jika alternatif memproses lebih lanjut dipilih .
Berbagai kemungkinan Alternatif dalam Keputusan Menjual atau Memproses
Lebih Lanjut, dapat dilihat sebagai berikut :
Menjual
|
|
Memproses Lebih Lanjut
|
Tidak diperlukan Tambahan Fasilitas Produksi ada 2 :
1. Pendapatan Diferensial
2. Biaya Differensial
|
|
Diperlukan Tambahan Fasilitas Produksi
1. Pendapatan Diferensial
2. Biaya Differensial
3. Aktiva DIfferensial
|
CONTOH :
PT GUWE adalah sebuah perusahaan yang memproduksi suatu barang yakni X yang dijual dengan harga Rp. 100.000 per satuan. Sedangkan biaya penuh
yang diperlukan untuk membuat barang tersebut adalah sebagai berikut :
Biaya
per satuan
Biaya Bahan Baku Rp. 10.000
Biaya Tenaga kerja lgs Rp. 20.000
Biaya Overhead Pabrik (Variabel) Rp. 30.000
Biaya Overhead Pabrik (Tetap) Rp. 25.000
Biaya Administrasi (Tetap) Rp. 20.000
Biaya pemasaran (Tetap) Rp. 15.000
Rp. 120.000
Diketahui volume penjualan diperkirakan sebanyak : 50.000 satuan.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, bahwa pihak manajemen
mempertimbangkan untuk memproses lebih lanjut menjadi barang X1. Dalam
pelaksanaannya tidak diperlukan investasi dlm mesin dan equipmen, namun hanya
memerlukan biaya pengolahan lebih lanjut yakni sebesar Rp. 6000 per satuan.
Sedang di pasaran barang X1 cukup banyak permintaan dengan harga jual Rp. 110.000,-
Diminta :
Berdasarkan informasi di atas, apakah pertimbangan untuk memproses lebih
lanjut merupakan keputusan yang paling tepat dalam pemilihan ini ?
Penyelesaian :
Jika alternatif Menjual yang dipilih, maka keuntungan yang diperoleh
adalah :
Laba/Rugi = (
Rp. 100.000 x 50.000 unit) – ( Rp. 120.000 x 50.000 unit)
= Rp. 5.000.000.000 - Rp. 6.000.000.000
Rugi = Rp. 1.000.000.000
Jika alternatif Memproses
lebih lanjut, maka keuntungan yang diperoleh adalah :
Laba =
Pendapatan diferensial - Biaya
diferensial
Pendapatan diffrerensial = ( Rp. 110.000 – Rp. 100.000 ) x 60.000 unit = Rp. 600.000.000
Biaya Diffrensial = Rp 6.000 x 60.000 = 360.000.000
Jadi Laba = Rp 600.000.000 – Rp 360.000.000
= Rp 240.000.000
Keputusan :
Berdasarkan informasi, maka keputusan memproses lebih lanjut adalah
keputusan yang paling tepat, krn memberikan keuntungan yaitu Rp 240.000.000.
E.
MENERIMA ATAU MENOLAK PESANAN KHUSUS
Penerimaan pesanan khusus biasanya dilakukan oleh perusahaan yang
memiliki kapasitas menganggur yang mendorong manajemen. Untuk mempertimbangkan
penetapan harga jual di bawah harga jual normal.
CONTOH :
PT. GUWE memproduksi produk X
dengan kemasan kaleng. Perusahaan ini memiliki kapasitas normal 20.000 kaleng
dan biasa menjual dengan harga Rp.5.000,00/ kaleng.
Adapun rincian biaya yang
dibutuhkan dalam memproduksi satu kaleng adalah sebagai berikut:
Biaya Minuman :
Rp 500
Kaleng : Rp 400
Upah Langsung :
Rp 300
Penyusutan Fasilitas Rp 200/Rp 2.000.000/10.000 kaleng
Gaji Tetap :
Rp 300 /Rp 1.000.000 / th
Total :
Rp 1.700
Pada saat ini, PT. GUWE mempunyai rencana produksi
untuk menjual 15.000 kaleng.
Diasumsikan :
PT. ELU mengajukan penawaran pembelian produk X
sebanyak 10.000 kaleng dengan harga per kaleng Rp 20.000. Apabila anda di
posisi pengambil keputusan dai PT. GUWE, apakah anda akan menerima atau menolak
tawaran ?
Dasri kasus diatas kita memperoleh bahwa :
1. Kapasitas normal PT. GUWE adalah 20.000 kaleng dengan
harga Rp 5.000/kaleng;
2. PT. GUWE menerima penawaran sebanyak 10.000 kaleng
dengan harga Rp 20.000;
3. Total biaya variebel per kaleng adalah Rp 1.200
sedangkan biaya tetap terdiri atas biaya penyusutan dan gaji tetap Rp 500,-.
Dari informasi ini, langkah
yang pertama yang harus kita lakukan adalah memisahkan antara biaya relevan dan biaya tidak relevan dari masing-masing
biaya yang terjadi. Untuk keperluan tersebut, lihatlah tabel berikut:
Jenis
Biaya
|
Dipengaruhi/tidak
oleh perubahan volume
|
Berubah/tidak
jika pesanan ditolak/diterima
|
Biaya
Relevan/tidak relevan
|
Sudah/akan
dikeluarkan
|
1. Biaya Bahan Minuman
2. Kaleng
3. Upah Langsung
4. Peny. Fasilitas
5. Gaji Tetap
|
Dipengaruhi
Dipengaruhi
Dipengaruhi
Tidak
Dipengaruhi
Tidak
DIpengaruhi
|
Berubah
Berubah
Berubah
Tidak
Tidak
|
Relevan
Relevan
Relevan
Tidak
Tidak
|
Akan
Akan
Akan
Sudah
Sudah
|
Bagaimana kita
bisa menggolongkan biaya seperti diatas? Apabila anda ingin lebih jelas
memahaminya, silakan simak uraian berikut ini:
a. Di kolom pertama, silakan masukan semua biaya yang
diperlukan untuk memproduksi minuman.
b. Pada kolom kedua,
anda harus menentukan apakah biaya tersebut dipengaruhi atau tidak dipengaruhi
oleh besarnya volume. Mengapa ketiga biaya tersebut dipengaruhi oleh besarnya
volume produksi? Alasannya adalah karena jika kita ingin menghasilkan minuman
lebih banyak, maka bahan minuman dan kaleng yang diperlukan pun otomatis
bertambah. Begitu pula upah langsung, sehingga biaya-biaya tersebut ikut
bertambah/berkurang sejalan dengan bertambahnya produksi.
c. Pada kolom tiga
kita menentukan apakah dengan dipilihnya salah satu alternatif, yaitu diterima
atau ditolaknya pesanan khusus tersebut, jumlah biaya tersebut akan berubah?
Hasilnya ketiga biaya tersebut berubah sedangkan biaya penyusutan fasilitas dan
gaji tetap tidak. Selanjutnya dari hasil analisa dikolom sebelumnya, kita bisa
tentukan bahwa biaya yang relevan untuk dipertimbangkan dalam pengambilan
keputusan adalah biaya bahan minuman, upah langsung, dan kaleng.
d. Pada kolom yang
terakhir, kita akan mengidentifikasi apakah biaya pada kolom pertama sudah
dikeluarkan dimasa lalu atau baru akan dikeluarkan. Biaya bahan minuman,biaya
gelas plastik dan biaya upah langsung termasuk biaya yang akan keluar
apabila proses produksi jadi dilaksanakan. Jadi apabila kita menambah volume
produksi, maka biaya-biaya ini pun akan ditambah dan akan keluar. Tetapi apabila
proses produksi tidak jadi dilakukan, maka biaya ini pun tidak akan
dikeluarkan. Sedangkan 2 biaya yang lain, tetap ada walaupun proses produksi
dilaksanakan atau tidak.
e. Jika anda sudah cukup
paham dengan pemisahan biaya diatas, marilah kita buat laporan laba rugi untuk biaya-biaya
tersebut, yaitu laporan laba rugi apabila kita menerima pesanan dan laporan
laba rugi apabila kita menolak pesanan.
PT. GUWE
LAPORAN
PEMILIHAN ALTERNATIF
MENOLAK ATAU
MENERIMA PESANAN PRODUK X
|
||
|
MENOLAK PESANAN
|
MENERIMA PESANAN
|
Penjualan reguler
(Volume x Harga Satuan)
|
15.000 x Rp 5.000 =Rp
75.000.000
|
15.000 x Rp 5.000 = Rp
75.000.000
|
Penjualan Khusus
|
0
|
10.000 x Rp 20.000 = Rp 200.000.000
|
Total Penjualan
|
Rp 75.000.000
|
Rp 200.000.000
|
Biaya RelevanBiaya – a. Bahan ProdukX
b.Biaya Kaleng
c.Biaya Upah Langsung
Total Biaya Relevan
|
- 15.000 x Rp 500 = Rp 7.500.000
- 15.000 x Rp 400 = Rp 6.000.000
- 15.000 x Rp 300 = Rp Rp 4.500.000
Rp 18.000.000
|
(15.000 + 10.000)x Rp 600 = Rp
15juta
- (15.000+10.000) x Rp 400 =
10juta
- (15.000+10.000) xRp 300 =
7,5juta
Rp 32.500.000,-
|
Biaya Tidak Relevan
Total B. Tdk relevan
|
Rp 2.000.000
Rp 1.000.000
Rp 3.000.000
|
Rp 2.000.000
Rp 1.000.000
Rp 3.000.000
|
TOTAL BIAYA
|
Rp 21.000.000
|
Rp 35.500.000
|
LABA
|
Rp 54.000.000
|
Rp 164.500.000
|
KESIMPULAN
Dengan hasil tersebut, maka sebagai pengambil keputusan tentunya kita akan
memilih alternatif : menerima pesanan khusus dari PT. ELU. Berdasarkan perhitungan diatas, menerima pesanan
khusus menghasilkan lebih banyak keuntungan daripada menolak pesanan khusus
tersebut.
Sumber : Bahan Ajar Kampus Gunadarma
Bahan AJar Kampus Undip
Bahan Ajar Kampus Bina Nusantara
Terima kasih. Ulasannya sangat bermanfaat.
BalasHapus600 di biaya ahan produk itu drmana ya
BalasHapusiya saya juga bingung, apakah salah ketik?
Hapusmau tanya, pada "produk bersama akan dijual pada split off point atau diproses lanjut" kan dijelaskan : Jika alternatif menjual yang dipilih, maka keuntungan yang diperoleh ;
BalasHapusLaba/Rugi = (Rp 100.000 x 50.000 unit - (Rp 120.000 x 50.000 unit)
= Rp 5.000.000.000 - Rp 6.000.000.000
Rugi = Rp 1.000.000.000
mau tanya itu Rp 100.000 dapet dari mana ya?
Mohon jawabannya�� karna untuk tugas kuliah.
Terimakasih
60.000 biaya deferensial ini dpt dari mana?
BalasHapusthank you, Materinya sangat bermanfaat boskuhhh...
BalasHapusKenapa biaya diferensial 60.000 unit. Kan seharusnya 50.000 unit
BalasHapus