Perusahaan
telah menetapkan SAK ETAP untuk penyusunan LK yang dimulai pada 1 Januari 2010.
Oleh karena itu LK tahun 2010 disajikan berdasarkan SAK ETAP.
a.
Laporan arus kas menyajikan informasi perubahan
historis atas kas setara kas entitas, yang menunjukkan secara terpisah
perubahan yang terjadi satu periode dari aktivitas operasi, investasi dan
pendanaan. Investasi umumnya diklasifikasikan sebagai setara kas hanya jika
akan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal perolehan.
Cerukan bank pada umumnya termasuk aktivitas pendanaan sejenis dengan pinjaman.
Namun, jika cerukan bank dapat ditarik sewaktu-waktu dan merupakan bagian yang
tak terpisahkan dari pengelolaan kas entitas, maka cerukan tersebut kompunen
kas dan setara kas.
b.
Transaksi dan saldo dalam mata uang asing
Pembukuan
perusahaan diselenggarakan dalam mata uang rupiah. Sedangkan transaksi dalam
mata uang asing dijabarkan ke dalam rupiah dengan kurs yang berlaku saat
terjadinya transaksi.
Pada
tanggal neraca, saldo asset dan kewajiban moneter mata uang asing dijabarkan
kedalam rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut.
Keuntungan atau kerugian selisih kurs yang timbul dibebankan atau dikreditkan
pada lapran L/R tahun berjalan.
c.
Kas dan setara kas
Kas dan
setara kas mencakup kas, simpanan yang sewaktu-waktu bisa dicairkan dan
investasi likuid jangka pendek lainnya dengan jangka waktu jatuh tempo tiga
bulan atau kurang.
Kas dan
deposito berjangka dibatasi penggunaannya disajikan sebagai “kas dan deposito
berjangka yang dibatasi penggunaannya”.
d.
Transaksi-transaksi dengan pihak-pihak yang
mempunyai hubungan istimewa
Perusahaan
melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagaimana
diatur SAK ETAP bab 28, “pengungkapan pihak-pihak yang mempunyai hubungan
istimewa.”
Semua
transaksi-transaksi signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan
istimewa dengan persyaratan dan kondisi yang sama atau berbeda apabila dilakuka dengan pihak
ketiga telah diungkapkan dalam LK.
e.
Piutang usaha
Piutang
usaha disajikan sebesar jumlah neto setelah dikurangi dengan penyidihan piutang
tak tertagih berdasarkan review individual masing-masing saldo piutang pada
akgir tahun. Piutang usaha dibedakan menjadi piutang yang mempunyai hubungan
istimewa dan piutang pihak ketiga.
f.
Piutang retensi
Merupakan
piutang perusahaan kepada pemberi kerja yang akan dilunasi oleh pemberi kerja
setelah pemenuhan kondisi yang ditentukan dalam kontrak.
Piutang
retensi dicatat pada saat penerimaan kas atas tagihan termin yang ditahan oleh
pemberi kerja sejumlah persentase yang telah ditetapkan dalam kontrak sampai
dengan masa pemeliharaan.
g.
Tagihan bruto kepada pemberi kerja
Tagihan
bruto kepada pemberi kerja merupakan piutang perusahaan yang berasal dari
pekerjaan kontrak kontruksi yang dilakukan namun pekerjaan yang dilakukan masih
dalam pelaksanaan. Tagihan bruto disajikan sebesar selisih antara biaya yang
terjadi ditambah laba yang diakui dikurangi kerugian yang diakui dan termin.
Tagihan
bruto diakui sebagai pendapatan sesuai dengan metode persentase penyelesaian
yang dinyatakan dalam beria acara penyelesaian yang telah disahkan oleh pemberi
kerja atau yang mewakilinya yang belum diterbitkan faktur karena perbedaan
antara tanggak berita acara progress fisik dengan pengajuan penagihan pada
tanggal neraca.
h.
Investasi pada efek tertentu
Investasi
paa efe tertentu diklasifikan efek yang dimiliki hingga jatuh tempo (held to maturity), diperdagangkan (trading) dan tersedia untuk dijual (available for sale). Klasifikasi ini
tergantung pada tujuan pada saat investasi diperoleh manajemen mementukan
klasifikasi yang tepat untuk investasi tersebut pada saat perolehan.
Investasi
pada efek yang diklasifikasikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo apabila
menajemen bermaksud dan mampu untuk memiliki efek tersebut hingga jatuh tempo.
Efek tersebut dicatat sebesar harga perolehannya setelah dikurangi dengan
diskonto atau premium yang belum diamortisasi.
Investasi
pada efek yang dibeli atau dimiliki untuk dijual dalam waktu dekat
diklasifikasikan sebagai efek yang diperdagangkan dan diakui sebesar nilai
wajarnya. Keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi dicatat pada laporan
L/R.
Investasi
pada efek yang tidak diklasifikasikan sebagai yang dimiliki hingga jatuh temp
maupun yang dipergadangkan dan efek ekuitas
yang tidak diklasifikasin sebagai yang diperdagangkan, diklasifikasikan
sebagai efek yang tersedia untuk dijual dan dicatat sebesar nilai wajarnya.
Keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi disajikan pada bagian ekuitas.
Investasi
pada efek yang nilai wajarnya telah tersedia, dicatat sebesar harga perolehan
dan penyidihan penurunan nilai investasi dilakukan apabila nilai investasi
telah mengalami penurunan yang permanen.
Harga
pokok efek yang dijual ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang. Dividen
dari investasi pada efek ekuitas diakui pada saat diumumkan.
Efek
yang diperdagangkan, diperjualbelikan pada pasar yang aktif dan nilai
berdasarkan harga pasar pada saat penutupan perdagangan pada tanggal 31 Desember
dengan mengacu pada kutipan harga di bursa saham.
Efek
yang diperdagangkan diklasifikasikan sebagai asset lancar karena investasi
tersebut diharapkan dapat direalisasi dalam jangka waktu 12 bulan sejak tanggal
neraca.
Dalam
laporan arus kas, kas yang diperoleh dari (digunakan untuk) efek yang
diperdagangkan disajikan dalam aktivitas operasi sebagai bagian dari perubahan
modal kerja. Dalam laporan laba rugi, perubahan nilai wajar efek yang
diperdagangkan dicatat sebagai bagia dari pendapatan operasional lainnya.
i.
Investasi pada anak perusahaan dan perusahaan
asosiasi
Anak
perusahaan adalah entitas yang dikendalikan olen entitas induk. Pengendalian
adalah kemampuan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional dari suatu
entitas sehingga mendapatkan manfaat dari ekuitas tersebut.
Perusahaan
asosiasi adlah suatu entitas dimana perusahaan mempunyai pengaruh signifikan
dan bukan merupakn entitas anak ataupun bagian dalam joint venture.
Perusahaan
mencatat investasi pada anak perusahaan dengan metode ekuitas (equity method) sedangkan investasi pada
perusahaan asosiasi dicatat dengan metode biaya (cost method).
Anak
perusahaan tidak dikonsolidasikan dalam LK perusahaan.
j.
Persediaan
Persediaan
dinyatakan dengan biaya atau nilai realisasi bersih mana yang lebih rendah.
Penilaian biaya ditentukan berdasarkan metode MPKP (FIFO).
Penyisihan
untuk persediaan using dan lambat bergerak ditentukan berdasarkan estimasi
penggunaan atau penyajian masing-masin jenis persediaan pada masa mendatang.
k.
Biaya dibayar dimuka
Biaya
dibayar dimuka diamortisasi berdasarkan periode penggunannya dengan metode
garis lurus.
l.
Property investasi
Merupakan
tanah atau bangunan yang dimiliki untuk disewa operasi atau kenaikan nilai, dan
tidak digunakan atau dijual dalam kegiatan operasi perusahaan.
Pada
saat pengakuan awal, property investasi diukur sebesar biaya perolehannya.
Setelah perolehan awal property investai diukur pada biaya perolehan dikurangi
akumulasi penyusutan dan kerugian penurunan nilai. Biaya perolehan property investasi
meliputi harga pembelian dan setiap pengeluaran yang didapat didistribusikan
secara langsung.
m.
Asset tetap
Disajikan
sebesar harga perolehan setalah dikurangi akumulasi penyusutan dan penurunan
nilai. Tariff penyusutan asset tetap dihitung dengan menggunakan metode garis
lurus (straight line method)
berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis asset tetap dengan rincian sebagai
berikut :
|
TARIF
|
Gedung dan Pabrik
|
5% s/d 10%
|
Mesin
|
6,25 % s/d 12,5%
|
Peralatan Kantor
|
25%
|
Kendaraan
|
12,5% s/d 25%
|
Perabot dan perlengkapan
kantor
|
25%
|
Pengeluaran
untuk perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laporan L/R pada saat
terjadinya. Pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat atau member manfaat
ekonomis dimasa yang akan datang dalam bentuk peningkatan kapasitas, mutu
produksi atau peningkatan standar kinerja dikapitalisasi. Asset tetap yang
sudah tidak digunakan lagi atau dijual, dikeluarkan dari kelompok asset tetap yang bersangkutan, dan laba atau
rugi yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan.
- Sewa
Suatu
sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa mengalihkan secara
substansial seluruh manfaat dan resiko kepemilikan asset. Suatu sewa
diklasifikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tidak mengalihkan secara
substansial seluruh manfaat dan resiko kepemilikan asset. Pembayaran sewa
operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus selama masa sewa.
- Pengakuan pendapatan dan beban
Pendapatan
terdiri dari penjualan barang dan jasa. Pendapatan diakui sebagai berikut :
- Penjualan barang
Diakui
kerika perusahaan telah mengirim produknya kepada pelanggan, pelanggan telah
menerima barang dan terdapat keyakinan yang memadai bahwa piutang dari
penjualan tersebut akan dapat tertagih.
- Penjualan jasa
Diakui
dalam metode periode akuntansi kerika jasa diberikan, dengan memperhitungkan
tingkat transaksi, yaitu proporsi jasa actual yang diberikan dibandingkan
dengan jasa secara keseluruhan.
Beban
diakui pada saat terjadinya (basis akrual)
- Pajak penghasilan
Perusahaan
mengakui kewajiban atas seluruh pajak penghasilan periode berjalan dan periode
sebelumnya yang belum dibayar. Jika jumlah yang telah dibayar untuk periode
tersebut, perusahaan harus mengakui kelebihan tersebut sebagai asset.
Perusahaan tidak mengakui adanya pajak tangguhan.
- Imbalan pasca kerja
Perusahaan
mengakui kewajiban imbalan pasca kerja sebagaimanan diatur dalam SAK ETAP bab
23 “Imbalan kerja”. Pengakuan kewajiban tersebut didasarkan pada ketentuan UU
ketenagakerjaan No. 13/2003. Dalam ketentuan tersebut perusahaan diwajibkan
untuk membayarkan imbalan kerja kepada karyawannya pada saat mereka berheni
bekerja dalam hal mengundurkan diri, pension normal, meninggal dunia dan cacat
tetap. Besarnya imbalan pasca kerja tersebut terutama berdasarkan lamanya masa
kerja dan kompensasi karyawan pada saat penyelesaian hubungan kerja. Pada
dasarnya imbalan kerja berdasarkan UU ketenagakerjaan No. 13/2003 adalah
program imbalan pasti.
- Kewajiban kontijensi
Merupakan
kewajiban potensial yang belum pasti, perusahaan tidak mengakui kewajiban kontijensi
sebagai kewajiban. Kewajiban kontijensi diungkapkan pada tanggal pelaporan, uraian dan sifat kewajiban
kontijensi jika praktis dilakukan.
Sumber : Laporan PT. ETAP 2009/2010 (Seminar Nasional 5 April 2011)
2 komentar:
Assalamu'alaikum.....
saya lagi butuh info tentang pembukuan/laporan keuangan koperasi nih.... tolong dibahas dong.... terutama yg sekarang ini yg sesuai dg PSAK no. 27 revisi 2012.
terima kasih.
wassalamu'alaikum wr. wb.
APLIKASI AKUNTANSI EXCEL PREMIER JASA PROYEK. Aplikasi Akuntansi yang dibangunan berbasis Excel dengan fitur yang cukup lengkap dan menarik, baik otuput laporan keuangannya maupun fasilitas menunya, dapat diterapkan untuk berbagai jenis perusahaan jasa proyek. Output laporan keuangan meliputi Neraca, Laba Rugi, Laporan Arus Kas, Neraca Lajur, Buku Besar dan Buku Pembantu. info : www.xclmedia.com
Posting Komentar