Sumber : PSAK 2007
TUJUAN
a. untuk menentukan perlakuan
akuntansi bagi asset tidak berwujud yang tidak diatur secara khusus pada PSAK
lainnya.
b. Pernyataan ini juga mewajibkan
perusahaan mengakui asset tidak berwujud jika, dan hanya jika,
kriteria-kriteria tertentu dipenuhi.
c. Mengatur cara mengukur nilai
tercatat dari asset tidak berwujud dan
d. Menentukan pengungkapan yang harus
dilakukan bagi asset tidak berwujud
RUANG LINGKUP
Pernyataan ini harus diterapkan
oleh semua perusahaan dalam akuntansi asset tidak berwujud, kecuali
1. Asset tidak berwujud yang diatur
oleh PSAK lainnya;
2. Asset keuangan (seperti saham,
obligasi, dan derivatifnya);
3. Hak pertambangan dan pengeluaran
yang dilakukan dalam rangka eksplorasi, pengembangan dan penambangan mineral,
minyak, gas alam (sebagaimana diatur dalam PSAK No. 29 tentang AKuntansi Minyak
dan Gas Bumi) dan sumber daya lainnya yang tidak dapat diperbarui; dan
4. Asset tidak berwujud yang terjadi
dari kontrak dengan pemegang polis.
DEFINISI
Aset tidak berwujud adalah asset
non moneter yang dapat diidentifikasi dan tidak mempunyai wujud fisik serta
dimiliki dalam menghasilkan atau menyerahkan barang atau jasa, disewakan kepada
pihak lainnya, atau untuk tujuan adsministratif.
Aset adalah sumber daya yang :
a. Dikendalikan oleh perusahaan
sebagai akibat peristiwa masa lampau; dan
b. Bagi perusahaan diharapkan akan
menghasilkan manfaat ekonomis di masa depan.
Aset Moneter adalah kas dan setara
kas serta asset yang akan diterima dalam bentuk kas yang jumlahnya pasti atau
dapat ditentukan.
Riset adalah penelitian orisional
dan terencana yang dilaksanakan dengan harapan memperoleh pembaruan pengetahuan
dan pemahaman teknis atas ilmu yang baru.
Pengembangan adalah penerapan riset
atau pengetahuan lainnya pada suatu rencana atau rancangan produksi bahan baku,
alat, produk, proses, system, atau jasa yang sifatnya baru atau ang mengalami
perbaikan yang substansial, sebelum dimulainya produksi komersial atau
pemakaian.
Amortisasi adlaah alokasi
sistemaris dari nilai asset tidak berwujud yang dapat didepresiasi selama masa
manfaat asset tersebut.
Nilai yang dapat didepresiasi
adalah biaya perolehan suatu asset, atau nilai lain yang fungsinya menggantikan
biaya perolehan laporan keuangan dikurangi nilai sisa.
Masa manfaat adalah :
a. Periode waktu asset diperkirakan
akan dimanfaatkan oleh perusahaan; atau
b. Jumlah unit produksi atau
sejenisnya yang diperkirakan akan diperoleh perusahaan dari asset tersebut.
Biaya perolehan adalah jumlah uang
kas atau setara kas yang dibayarkan atau nilai wajar sumber daya yang
dikeluarkan untuk mendapatkan asset pada saat perolehan atau saat diproduksi.
Nilai sisa adalah jumlah bersih
yang diperkirakan akan diperoleh perusahaan dari pelepasan asset pada akhir
masa manfaatnya, setelah dikurangi perkiraan biaya pelepasan.
Nilai wajar adalah jumlah yang
digunakan untuk mengukur asset yang dapat dipertukarkan atau utang yang
diselesaikan melalui suatu transaksi yang wajar (arm’s length transaction) yang
melibatkan pihak-pihak yang berkeinginan dan memiliki pengetahuan yang memadai.
Pasar aktif adalah pasar yang
memenuhi semua kondisi dibawah ini :
1. Produk/jasa yang diperdagangkan
dalam pasar tersebut adalah homogeny;
2. Pembeli dan penjual yang berminat
dapat ditemukan setiap saat; dan
3. Harga tersedia bagi masyarakat.
Rugi penurunan nilai adalah jumlah
yang diturunkan dari nilai tercatat hingga menjadi sebesar nilai yang dapat
diperoleh kembali dari asset (recoverable amount).
Nilai tercatat asset adalah nilai
asset yang disajikan dalam neraca sesuadah dikurangi dengan akumulasi
depresiasi atau amortisasi dan akumulasi rugi penurunan nilai.
Pengeluaran setelah perolehan
adalah pengeluaran yang dilakukan setelah asset tidak berwujud diperoleh atau
diakui.
PENGAKUAN DAN PENGUKURAN
Aset tidak berwujud diakui jika;
a. Kemungkinan besar perusahaan akan
memperoleh manfaat ekonomis masa depan dari asset tersebut dan
b. Biaya perolehan aser tersebut dapat
diukur secara andal
Dalam menilai kemungkinan adanya
manfaat ekonomis masa depan, perusahaan harus menggunakan asumsi yang masuk
akal dapat dipertanggngjawabkan, yang merupakan estimasi terbaik manajamen atas
kondisi ekonomi yang berlaku sepanjangn masa manfaat asset tersebut.
Suatu asset tidak berwujud pada
awalnya harus diakui sebesar biaya perolehan.
PENGAKUAN BEBAN
Pengeluaran untuk suatu pos asset
tidak berwujud diakui sebagai beban pada saat terjadinya kecuali;
a. Pengeluaran itu merupakan bagian
dari biaya perolehan asset tiak berwujud yang memenuhi criteria pengakuan
b. Pos tersebut diperoleh melalui
suatu penggabungan usaha berbentuk akuisisi dan tidak dapat diakui sebagai
asset tidak berwujud. Apabila demikian halnya, maka pengeluaran tersebut (yang
termasuk dalam biaya perolehan akuiasisi) merupakan bagia dari muhibah
(goodwill)atau muhibah (goodwill) negative pada tanggal akuisisi.
Untuk penjelasannya insyallah akan saya bahas di ILUSTRASI PSAK 19 later yach..
tetep pandengin trus heheh..
Nice day
Tidak ada komentar:
Posting Komentar