Shalawat dulu yuks..10x..yuks yuks
yuks..
Sebelum kita masuk ke ilustrasi hal
yang perlu kita perhatikan adalah mengenai tujuan dilakukan pelaporan segmen
operasi tersebut. Yaitu untuk memahami kinerja masa lalu perusahaan secara
lebih baik, menilai resiko dan imbalan perusahaan secara lebih baik, menilai
perusahaan secara keseluruhan secara lebih memadai.
Segmen operasi merupakan informasi
tentang jenis-jenis produk atau jasa perusahaan dan operasinya di wilayah
geografis berbeda.
Segmen operasi adalah kompunen
perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa (baik
produk atau jasa individual maupun kelompok produk antar jasa terkait) dan
kompunen itu memiliki resiko dan imbalan yang berbeda dengan resiko dan imbalan
segmen lain.
Akun-akun yang berhubungan dengan
segmen operasi
a. Pendapatan segmen; pendapatan yang
dilaporkan dalam laporan L/R perusahaan yang secara langsung dapat dikaitkan
dengan suatu segmen dan porsi yang relevan dari pendapatan perusahaan yang
dapat dialokasikan secara rasional kepada suatu segmen, baik berasal dari
penjualan kepada pelanggan eksternal maupun dari transaksi dengan segmen
lainnya dalam perusahaan yang sama. Dan pendapatan segmen ini tidak mencakup :
1. Pos-pos luar biasa
2. Penghasilan bunga atau dividen,
termasuk bunga yang diperoleh atas uang muka pinjaman kepada segmen lain,
kecuali jika operasi utama segmen ialah jasa keuangan;
3. Keuntungan penjualan investasi atau
keuntungan penyelesaian utang kecuali jika operasi utama segmen ialah jasa
keuangan.
Pendapatan segmen mencakup :
1. Bagian perusahaan atas laba atau
rugi perusahaan asosiasi, usaha patungan (joint ventures), atau investasi
lainnya yang dilaporkan berdasarkan metode ekuitas, hanya jika pos-pos tersebut
termasuk dalam pendapatan konsolidasi atau pendapatan perusahaan keseluruhan.
2. Bagian pendapatan peserta usaha
patungan (joint venture) pada entitas yang dikendalikan bersama yang dilaporkan
berdasarkan metode konsolidasi secara proporsional sesuai dengan PSAK 12. Lengkapnya
b. Beban segmen adalah beban aktivitas
operasi suatu segmen yang secara langsung dapat dikaitkan dengan segmen
tersebut dan porsi relevan beban yang dapat dialokasikan secara rasional kepada
segmen tersebut, termasuk beban yang berkaitan dengan penjualan kepada
pelanggan eksternal dan beban yang berkaitan dengan transaksi kepda segmen
lainnya dalam perusahaan yang sama. Dan beban segmen ini tidak mencakup :
1. Pos-pos luar biasa;
2. Bunga, termasuk bunga atas uang
muka atau pinjaman dari segmen lain, kecuali jika operasi utama segmen ialah
jasa keuangan;
3. Kerugian penjualan investasi atau
kerugian penyelesaian utang kecuali jika operasi utama segmen ialah jasa
keuangan;
4. Bagian perusahaan atas kerugian
perusahaan asosiasi, usaha patungan (joint venture) atau investasi lainnya
yang dilaporkan berdasarkan metode
ekuitas;
5. Beban pajak penghasilan atau
6. Beban umum dan adsministrasi, beban
kantor pusat, dan beban lainnya yang terjadi di tingkat perusahaan dan
berkaitan dengan perusahaan secara keseluruhan. Akan tetapi kadang-kadang beban
perusahaan terjadi untuk kepentingan segmen. Beban tersebut merupakan beban
segmen jika berkaitan dengan kegiatan operasi segmen dan biaya-biaya tersebut dapat dikaitkan secara langsung
dengan segmen atau dialokasikan kepada segmen secara rasional.
Beban segmen mencakup bagian
peserta usaha patungan (joint venture) dalam beban pada entitas yang
dikendalikan bersama yang dilaporkan berdasarkan metode konsolidasi secara
proporsional sesuai dengan PSAK No. 12..selengkapnya
Untuk suatu segmen yang operasi
utamanya dibidang jasa keuangan, pendapatan dan beban bunga, dapat dilaporkan
sebagai suatu jumlah neto untuk tujuan pelaporan segmen hanya jika pos-pos
tersebut saling dikurangkan dalam laporan keuangan konsolidasi atau perusahaan.
c. Hasil Segmen adalah pendapatan
segmen dikurangi beban segmen. Hasil segmen ditentukan sebelum disesuaikan
dengan hak minoritas.
d. Aset segmen adalah asset operasi
yang digunakan segmen dalam aktivitas operasinya dan dapat dikaitkan secara
langsung dengan segmen tersebut atau dialokasikan ke segmen tersebut secara
rasional.
Jika hasil suatu segmen mencakup
penghasilan bunga atau dividen, asset segmen tersebut mencakup pos-pos yang
terkait degan penghasilan bunga dan dividen tersebut seperti : piutang,
pinjaman, investasi atau pendapatan lain dari asset produktif.
Aset segmen tidak termasuk asset
pajak penghasilan (misalnya PPh dibayar dimuka dan asset pajak tangguhan).
Aset mencakup mencapai :
1. Investasi yang dilaporkan
berdasarkan metode ekuitas hanya jika laba atau rugi investasi tersebut tercakup dalam pendapatan segmen.
Asset segmen mencakup bagian peserta usaha patungan (joint venture) dalam asset
operasi pada entitas yang dikendalikan bersama yang dilaporkan berdasarkan
metode likuidasi secara proporsional sesuai dengan PSAK 12
2. Penentuannya dilakukan setelah
dikurangi penyisihan terkait, yang dilaporkan secara saling hapus dalam neraca.
e. Kewajiban segmen adalah kewajiban
operasi yang timbul dari kegiatan operasi suatu segmen dan dapat secara
langsung dengan segmen tersebut atau dapat dialokasikan kepada segmen tersebut
secara rasional.
Jika hasil suatu segmen mencakup
beban bunga, kewajiban segmennya mencakup kewajiban berbunga terkait.
Kewajiban segmen mencakup bagian
peserta usaha patungan dalam kewajiban pada entitas yang dikendalikan bersama
yang dilaporkan berdasarkan metode konsolidasi secara proporsional sesuai
dengan PSAK 12…Selengkapnya
Kewajiban segmen tidak mencakup
kewajiban pajak (PPh)
f. Kebijakan akuntansi segmen adalah
kebijakan akuntansi yang digunakan untuk menyusun dan menyajikan laporan
keuangan konsolidasi kelompok atau perusahaan dan juga kebijakan akuntansi yang
khusus terkait dengan pelaporan segmen.
g. Organ perusahaan yang berwenang
adalah suatu unit dalam organisasi atau perusahaan yang berdasarkan peraturan
perundang-undangan dan/atau peraturan perusahaan yang berlaku, mempunyai
wewenang untuk mengambil putusan tertentu dan/atau melaksanakan tindakan
tertentu.
Contoh organ dalam perusahaan yang
berwenang ialah Dewan Direksi, Dewan komisaris dan RUPS.
Contoh
:
ASET SEGMEN
|
KEWAJIBAN SEGMEN
|
Aset
lancar yang digunakan dalam kegiatan operasi segmen, asset tetap, asset sewa
dan asset tidak berwujud.
Jika
penyusutan dan amortisasi dimasukkan kedalam beban segmen, asset terkait
dengan penyusutan dan amortisasi tersebut juga dimasukkan kedalam asset
segmen. Aset segmen tidak mencakup asset yang digunakan untuk kepentingan
perusahaan secara umum atau untuk kantor pusat tetapi yang dimanfaatkan oleh
dua segmen atau lebih apabila ada dasar rasional.
|
Hutang
usaha, dan hutang lainnya, hutang biaya, uang muka pelanggan, kewajiban
diestimasi yang menyangkut jaminan produk dan klaim lain yang berkaitan
dengan penyediaan barang dan jasa. Kewajiban segmen tidak mencakup pinjaman
dan kewajiban sewa leasing dan kewajiban yang ditujukan untuk pendanaan bukan
untuk operasi. Jika beban bunga dimasukkan maka kewajiban yang berkaitan juga
dimasukkan kedalam kewajiban segmen.
|
PENGUKURAN ASET DAN
KEWAJIBAN
Penyesuaian
atas nilai tercatat sebelumnya dari asset dan kewajiban segmen
teridentifikasi yang diperoleh perusahaan melalui penggabungan usaha dengan
metode pembelian walaupun yang diperoleh perusahaan melalui penggabungan
usaha dengan metode pembelian walaupun penyesuaian tersebut dilakukan hanya
untuk tujuan penyusunan laporan keuangan konsolidasi dan tidak dicatat, baik
dalam laporan keuangan induk maupun dalam laporan keuangan anak perusahaan.
Demikian juga ketika asset tetap direvaluasi setelah terjadinya akuisisi
sesuai dengan perlakuan akuntansi yang diizinkan oleh PSAK No. 16..lengkapnya.
|
|
PENENTUAN SEGMEN
OPERASI DAN KEBIJAKAN AKUNTANSI
a.
Pendapatan,
beban, asset atau kewajiban segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi
dalam kelompok perusahaan dieliminasi dalam proses konsolidasi, kecuali untuk
saldo dan transaksi didalam kelompok perusahaan yang terjadi antara kelompok
perusahaan yang berada dalam suatu segmen.
b.
Kebijakan
akuntansi yang digunakan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan
perusahaan secara keseluruhan juga merupakan dasar kebijakan akuntansi
segmen. Dan juga memuat kebijakan khusus terkait dengan pelaporan segmen,
seperti identifikasi segmen, metode penetapan harga antar segmen, serta dasar
alokasi pendapatan dan beban ke segmen.
|
|
CARA MENGALOKASIKAN
AKUN DI SETIAP SEGMEN
Aset
yang digunakan bersama oleh dua segmen atau lebih harus dialokasikan kepada
setiap segmen jika, dan hanya jika, pendapatan dan beban terkait juga
dialokasikan kepada segmen-segmen tersebut. Misalnya suatu asset dimasukkan
sebagai asset segmen jika dan hanya jika penyusutan atau amortisasi asset
terkait dikurangkan dalam menghitung hasil segmen.
|
|
BENTUK PRIMER
PELAPORAN
Perusahaan harus mengungkapkan
pendapatan segmen untuk tiap segmen dilaporkan. Untuk pendapatan segmen dari
penjualan kepada pelanggan eksternal pelaporannya harus dipisahkan dari
pendapatan segmen hasil transaksi antar segmen.
Perusahaan harus mengungkapkan
hasil segmen untuk tiap segmen dilaporkan
Perusahaan harus mengungkapkan
jumlah keseluruhan nilai tercatat asset segmen untuk setiap segmen yang
dilaporkan
Perusahaan harus mengungkapkan
jumlah keseluruhan kewajiban segmen untuk segmen dilaporkan
Untuk tiap segmen dilaporkan
harus mengungkapkan jumlah biaya keseluruhan terjadi selama suatu periode
untuk memperoleh asset segmen (baik asset tetap maupun asset tidak berwujud)
yang diharakan akan digunakan lebih dari satu periode. Meskipun perolehan
tersebut sering kali disebut sebagai pengeluaran modal, pengukuran yang
diterapkan dalam prinsip ini menggunakan dasar akrual, bukan dasar kas.
Untuk setiap segmen dilaporkan
perusahaan harus mengungkapkan jmlah keseluruhan beban depresiasi dan
amortisasi asset segmen yang tercakup dalam hasil segmen.
Perusahaan diharuskan
mengungkapkan karakteristik dan jumlah unsure pendapatan, dan beban segmen
yang ukuran, karakterisik atau kejadiannya relevan untuk diungkapkan dalam
rangka menjelaskan kinerja tiap segmen dilaporkan pada suatu periode.
Perusahaan juga harus
mengungkapkan jumlah keseluruhan beban nonkas yang signifikan, selain dari
depresiasi dan amortisasi yang harus diungkapkan secara terpisah. Beban non
kas tersebut tercakup dalam beban segmen. Oleh karena itu, beban tersebut
dikurangkan dalam menghitung hasil segmen.
Perusahaan dianjurkan untuk
melaporkan arus kas segmen
Perusahaan harus mengungkapkan
jumlah bagian laba (rugi) bersih perusahaan asosiasi, usaha patungan atau
investasi lain yang dilaporkan berdasarkan merode ekuitas. Pengungkapan
tersebut dilakukan, jika seluruh operasi perusahaan asosiasi tersebut secara
substansi berada dalam satu segmen.
Perusahaan harus menyajikan
rekonsilisasi antara informasi yang diungkapkan untuk segmen dilaporkan dan
informasi agregat yang disajikan pada laporan keuangan konsolidasian atau
perusahaan. Dalam penyajian rekonsiliasi, pendapatan segmen harus
direkonsiliasi dengan pendapatan dari pelanggan eksternal (termasuk
pengungkapan jumlah pendapatan dari pelanggan eksternal yang tidak termasuk
dalam pendapatan segmen manapun), hasil segmen harus direkonsiliasi dengan
ukuran yang setara dengan laba (rugi) operasi dan dengan laba (rugi) bersih
perusahaan, asset segmen harus direkonsiliasi dengan asset perusahaan;
demikian pula kewajiban segmen harus direkonsiliasi dengan kewajiban
perusahaan.
|
ILUSTRASI PSAK 5
CONTOH :
Sumber PSAK Tahun
2007
TABEL A : Informasi
Segmen Usaha (Dalam Jutaan)
Produk
Kertas
|
Produk
Kantor
|
Penerbitan
|
Operasi
Lainnya
|
Eliminasi
|
Konsolidasi
|
|||||||
20X2
|
20X1
|
20X2
|
20X1
|
20X2
|
20X1
|
20X2
|
20X1
|
20X2
|
20X1
|
20X2
|
20X1
|
|
PENDAPATAN
-Penjualan eksternal
-Penjualan Antarsegmen
-Total Pendapatan
|
55
15 70^ |
50
10 60^^ |
20
10 30^ |
17
14 31^^ |
19
2 21* |
16
4 20** |
7
2 9* |
7
2 9** |
(30) (30)* |
(29) (29)** |
100^ |
91^^ |
HASIL
-Hasil Segmen
-Beban perusahaan yang
tidak dapat dialokasikan
|
20^
|
17^^
|
10^
|
7^^
|
1*
|
1**
|
0
|
0
|
(1)*
|
(1)**
|
30^
(7)
|
24^^
(9)
|
-Laba Operasi
-Beban Bunga
-Penghasilan Bunga
-Bagian Laba bersih
perusahaan asosiasi
-Pajak penghasilan
|
6*
|
5**
|
2*
|
2**
|
23
(4)
2
8* (7) |
15
(4)
3
7** (4) |
||||||
-Laba dari kegiatan normal
Kerugian luar biasa :
-Kerusakan Pabrik yang
tidak dijamin asuransi
|
(3)^
|
22
|
17
(3)^
|
|||||||||
-Laba Bersih
|
22
|
14
|
||||||||||
INFORMASI
LAINNYA
Aset Segmen
-Investasi dalam
perusahaan Asosiasi dengan metode ekuitas
-Aset perusahaan yang tidak dapat dialokasikan
|
54*
20^
|
50**
16^^
|
34* |
30** |
10* |
10** |
10*
12^
|
9**
10^^
|
108*
32^
35 |
99**
26^^
30 |
||
Total Aset yang dikonsolidasikan
|
175
|
155
|
||||||||||
KEWAJIBAN
SEGMEN
-Kewajiban Perusahaan
yang tidak dapat dialokasikan
-Total kewajiban yang
dikonsolidasikan
-Pengeluaran Modal
-Penyusutan
-Beban Nonkas selain
penyusutan
|
25*
12 9
8
|
15**
10 7
2
|
8*
3 9
7
|
11**
5 7
3
|
8*
5 5
2
|
8**
3
2
|
1*
4 3
2
|
1**
3 4
1
|
42*
40 82 |
35**
55 90 |
Note : setiap ada tanda penghubung (-) menandkan itu satu akun dan untuk melihat kejelasan hurufnya bisa menggunakan penggaris untuk mencermati angka2nya..
Informasi tambahan :
Selain
perusahaan melakukan kegiatan primer dengan 4 devisi diatas, tetapi dalam hal
ini perusahaan juga mempunyai beberapa cabang perusahaan untuk bisa menjualkan
produk, dalam hal ini disebut segmen geogarfis. Dimana segmen ini bertujuan
untuk menentukan daya jual kepada pihak ke -3 atau ke-4 dst dalam satu hubungan
kerjasama. (bukan diluar segmen operasi).
Dalam
hal ini yang dilakukan eliminasi adlah pada divisi penerbitan dan operasi lainnya,
karena langsung berhubungan dengan perusahaan lain dalam satu lingkup
kerjasama.
Jurnal
:
1. Mengeliminasi Pendapatan
Tahun
20X2
Penjualan 29
HPP 29
Tahun
20x1
Penjualan 30
HPP 30
2. Mengeliminasi Hasil
Tahun
20X2
HPP 1
Persediaan 1
Tahun
20x1
HPP 1
Persediaan 1
Sumber : IAI
PSAK Tahun 2007
Semoga
Bermanfaat
Nice
Day
Tidak ada komentar:
Posting Komentar