CONTOH METODE PENCATATAN PERSEDIAAN

Transaksi :

Tanggal 5 April, PT. Liesti membeli barang dagangan secara kredit sebesar Rp 5.000.000 dari PT. EMAK dengan termin 2/10, n/30

Tanggal 10 April, PT. Liesti mengembalikan barang yang sudah dibeli dari PT. EMAK karena rusak sebesar Rp 350.000.

Tanggal 15 April, PT. Liesti mengeluarkan uang untuk biaya pengiriman atas pembelian persediaan barang dagangan sebesar Rp 450.000

Tanggal 15 Mei . PT. Liesti membayar hutang atas pembelian tanggal 5 April kepada PT. EMAK.

PENYELESAIAN

PT. Liesti (Buyer)
Tanggal	Periodik	Perpetual
April 5	Pembelian    Rp 5.000.000	Persediaan brg dgng Rp 5.000.000
	Utang Usaha     Rp 5.000.000	Utang Usaha         Rp 5.000.000
April 10	Utang Usaha    Rp 350.000	Utang Usaha      Rp 350.000
	Retur pembelian    Rp 350 rb	Persediaan brg dgng   Rp 350rb
April 15	Biaya Pengiriman   Rp 450.000	Persediaan brg dgng  Rp 450.000
	Kas                        Rp 450 rb	Kas                            Rp 450rb
April 15	Utang Usaha    Rp 4.650.000	Utang Usaha    Rp 4.650.000
	Kas                   Rp 4.550.000	Kas                   Rp 4.550.000
	Pot. Pemb          Rp 100.000	Persdiaan brg dgng Rp 100.000

PT. EMAK (Seller)
Tanggal	Periodik	Perpetual
April 5	Piutang Usaha    Rp 5.000.000	Piutang Usaha    Rp 5.000.000
	Penjualan           Rp 5.000.000	Penjualan           Rp 5.000.000
	(*misalnya persediaan awal tercatat sebesar Rp 3.000.000)
	Tidak ada jurnalnya HPP	*HPP    Rp 3 juta
		Persediaan brg dgang  Rp 3 juta
April 10	Retur penjualn    Rp 350.000	Retur penjualn    Rp 350.000
	Piutang Usaha    Rp 350 rb	Piutang Usaha    Rp 350 rb
	(*misalnya persediaan akhir tercatat sebesar Rp 1.000.000)
	Tidak ada jurnalnya HPP	*Persediaan brg dgang   Rp 1juta
		HPP                           Rp 1 juta
April 15	Dalam hal ini biaya pengiriman mnjadi tanggung jawab pembeli
April 15	Kas           Rp 4.550.000	Kas           Rp 4.550.000
	Pot. penj   Rp 100.000	Pot. penj   Rp 100.000
	Piutang Usaha       Rp 4.650rb	Piutang Usaha      Rp 4.650rb